Bisnis.com, GORONTALO — Untuk ketujuh kalinya sejak 2011, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Sabtu (25/11/2017) kembali menggelar Gorontalo Karnaval Karawo 2017.
Acara fesyen tersebut antara lain diikuti berbagai instansi pemerintah, sekolah, dan perbankan yang ada di daerah tersebut serta perwakilan dari kota yang ada di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Hujan yang mengguyur Gorontalo terjadi sejak siang hingga menjelang petang hari, tidak membuat antusiasme para peserta yang mengikuti karnaval dan masyarakat untuk menyaksikan jalannya karnaval mengambil rute mengelilingi sejumlah ruas utama di kota tersebut.
Sepanjang jalan yang dilalui peserta karnaval, dipenuhi ribuan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke kota itu.
Ajang yang menampilkan kreasi pakaian, antara lain bernuansa burung, kupu-kupu, dibuka dengan parade sejumlah model yang mengenakan pakaian yang dikombinasikan dengan karawo.
Pakaian karya perancang busana nasional tersebut sempat ditampilkan di salah satu pekan mode di New York, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Adapun, motif yang menggunakan karawo tersebut bercirikan hal-hal yang berhubungan dengan Provinsi Gorontalo, seperti burung maleo, hiu paus, Benteng Otanaha. Karawo merupakan kain sulam tradisional khas Gorontalo.
Pemprov berharap melalui ajang seperti Karnaval Gorontalo Karawo dapat menarik minat wisatawan Nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Gorontalo, selain menghibur masyarakat di daerah tersebut.
Gubernur Gorontalo Rusdi Habibie ketika menyampaikani sambutan mengatakan bahwa melalui ajang seperti karnaval yang dilaksanakan hari ini membuat permintaan akan karawo meningkat tajam, bahkan mereka sampai kekurangan stok.
Oleh karena itu, gubernur berjanji akan memperbesar anggaran dalam APBD 2018 untuk membantu masyarakat perajin dan UKM karawo untuk meningkatkan produksi mereka melalui pengadaan alat-alat yang diperlukan serta mendidik pelajar sekolah menengah kejuruan untuk menjadi perajin karawo yang terampil.