Bisnis.com, WINA – Tradisi merantau orang Minangkabau diperkenalkan ke masyarakat Austria dalam sebuah pertunjukan tari berjudul ‘Rantau Berbisik’ di Weltmuseum, Wina, Austria, Senin (11/12/2017) malam waktu setempat.
‘Rantau Berbisik’ merupakan sebuah drama tari kontemporer berdurasi 1 jam yang mengambil elemen-elemen dasar dari Silat dan tradisi Minangkabau dengan latar belakang drama keluarga Minang di perantauan.
Tari tersebut dibawakan dengan dinamis oleh 6 penari dari grup Nan Jombang, sebuah grup tari asal Padang pimpinan Ery Mefri, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Europalia Arts Festival yang berlangsung sejak Oktober 2017 hingga bulan Januari 2018 mendatang di sejumlah negara Uni Eropa.
“Merantau adalah salah satu tradisi suku Minangkabau yang amat terkenal. Motivasi merantau tidak hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi, namun ada filosofi penting di situ yakni mempersiapkan pemuda Minangkabau untuk menjadi lelaki tangguh yang kaya akan pengalaman hidup,” ujar Duta Besar RI untuk Republik Austria, Dr. Darmansjah Djumala dalam pidato pembukaanya pada acara pertunjukan.
Djumala menjelaskan proses merantau seperti maturity test dalam kehidupan lelaki Minang. Tiap keluarga berupaya mempersiapkan anak lelaki mereka dengan bekal yang cukup, bukan hanya dari segi akademis, juga agama dan bela diri yakni membaca Quran dan Silat.
Di samping promosi seni budaya, penampilan grup Nan Jombang pada malam itu juga dimanfaatkan sekaligus untuk mempromosikan pariwisata Indonesia kepada publik di Austria.
Baca Juga Beredar Video Ayu Ting Ting Mabuk |
---|
Promosi Wisata
Darmansjah mengajak para penonton yang hadir untuk berkunjung ke berbagai tempat menarik di Indonesia tidak hanya untuk berwisata, namun juga mempelajari seni budaya melalui program-program beasiswa Pemerintah Indonesia, atau menanamkan investasi di sektor pariwisata. KBRI Wina juga membagikan brosur-brosur promosi pariwisata Indonesia kepada pengunjung.
Apresiasi para penonton terhadap pertunjukan Rantau Berbisik sangat baik. Selain masyarakat umum, terdapat pula sejumlah undangan khusus KBRI Wina yang terdiri kalangan akademisi antara lain dari Technische Universität Wien dan University of Music and Performing Arts Vienna, serta para pencinta seni budaya Indonesia.
Baca Juga Warga Depok Kesulitan Vaksin Difteri |
---|
Profesor A Min Tjoa, Ketua Lembaga Persahabatan Indonesia – Austria dan akademisi dari Technische Universität Wien, yang juga menonton pertunjukan ‘Rantau Berbisik’ turut memuji penampilan Nan Jombang malam itu.
”Saya yakin pertunjukan tari kontemporer semacam ini bisa dinikmati oleh publik luas di Austria. Mereka pasti bisa pentas di event-event yang lebih besar di Austria seperti festival tari kontemporer internasional Impulstanz,” ungkapnya.
Pertunjukan tari Rantau Berbisik diselenggarakan oleh Weltmuseum sebagai partner Europalia Arts Festival dengan didukung oleh KBRI Wina.