Travel

Cap Go Meh Pulau Kemaro : Legenda Cinta Pangeran China & Siti Fatimah

Newswire
Rabu, 28 Februari 2018 - 08:20
Bagikan

Ibadah

Tjik Harun menjelaskan selama perayaan Cap Go Meh itu, ada ratusan lapak pedagang disiapkan. Mulai dari lapak perlengkapan alat sembahyang umat, kuliner dan aksesoris. Terdapat juga dua panggung besar yang disediakan panitia untuk wayang orang tradisional Tionghoa yang digelar untuk masyarakat dan umat yang datang.

"Pengunjung yang datang dapat menyaksikan berbagai sajian hiburan. Ada wayang orang, aksi barongsai, tradisi tanjidor dan sebagainya," kata dia.

Khusus untuk ibadah umat, kata dia, ritual keagamaan dimulai tepat pukul 00.00 WIB, yakni sekitar 12 orang Lo Chu (pemimpin ritual sembahyang) akan berdoa. Kemudian ritual pun dilakukan seperti mempersembahkan kambing hitam, ayam panggang kunyit, buah-buahan, kue-kuean dan sebagainya.

Kambing yang dikurbankan itu akan dipotong di depan altar Siti Fatimah. Kurban sendiri digunakan sebagai simbol penghormatan kepada Siti Fatimah yang menjadi legenda cinta di Pulau Kemaro.

"Biasanya kurban ini sebagai simbol rasa syukur umat, nanti ketika pada tanggal pergantian malam tanggal 28 Februari itu," kata dia.

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro