Durian adalah salah satu buah yang paling banyak disukai, sekaligus dibenci di berbagai penjuru dunia. Bagi sebagian orang, buah berduri ini dianggap sebagai makanan paling bau di muka bumi. Tidak sedikit penggemar yang menyebutnya sebagai ‘Si Raja Buah’.
Salah satu provinsi penghasil durian yang cukup terkenal adalah Jawa Timur. Terdapat beragam jenis durian lokal dengan karakter rasa uniknya dari provinsi ini. Misalnya, durian Wonosalam, durian merah Banyuwangi, durian Trawas, dan banyak lagi.
Menyadari produksi dan jumlah penggemar durian yang begitu banyak di Jatim, Ayu Pusparini mencoba menangkap peluang dengan menghadirkan restoran berbasis durian di Surabaya bernama Raja Duren.
Sesuai dengan namanya, konsep restoran ini mengutamakan aneka menu makanan, kudapan, dan minuman dari bahan baku utama durian.
Ayu seolah membuktikan bahwa durian tidak hanya lezat diolah sebagai sajian manis, tetapi juga nikmat dijadikan pelengkap makanan utama.
Salah satu andalan dari restoran tersebut adalah ‘sambal duren’. Jangan buru-buru membayangkan sambal ini pasti terasa aneh mengingat aroma durian begitu menyengat. Tenang saja, karena rasa dan aroma durian dalam sambal ini tidak begitu dominan tetapi hanya sebagai aksen.
Pada awalnya Ayu bereksperimen mengolah daging buah durian dengan menguleknya langsung dengan sambal. Namun, percobaan tersebut gagal karena rasa dan aroma khas durian yang dihasilkan jauh lebih menyengat daripada sambalnya.
Pada akhirnya, dia mencoba menggunakan minyak yang didapatkan dari mengekstrak buah durian sebagai campuran untuk mengulek sambal, alih-alih menggunakan minyak goreng. Untuk tetap memberikan sentuhan rasa durian pada sambelnya, dia mencapurkannya dengan topping durian.
Sambal unik tersebut lantas digabungkan sebagai pelengkap berbagai menu pilihan di Raja Duren. Misalnya, ayam goreng sambal duren, ayam bakar sambal duren, cumi saus telor asin dengan sambal duren, cumi hitam sambal duren, jamur crispy sambal duren, iga goreng sambal duren, hingga nasi goreng sambal duren.
Setiap menu yang dihidangkan dimasak dengan menggunakan racikan bumbu unik untuk menjaga cita rasa dan tidak sekadar mengandalkan gimmick sambal duren. Ayam goreng sambal duren, misalnya menggunakan rempah dan bumbu Jawa yang khas dengan aroma wangi dan rasa gurih.
Adapun, iga goreng sambal duren juga memiliki karakter rasa yang berbeda dari kebanyakan iga goreng. “Kami masaknya dengan cara spesial. Direbus dalam bumbu, lalu dioven hingga empuk dan bumbunya meresap ke dalam. Saat di outlet, [iga] digoreng deep fry dan disajikan dengan lalapan dan sambal durian,” jelas Ayu.
Menu lain yang tak kalah unik adalah nasi goreng duren. Nasi goreng diolah dengan bumbu hijau dari daun pandan, lantas disiram dengan saus keju yang dicampur durian. Teksturnya meleleh di lidah, dengan perpaduan rasa gurih dan aroma durian yang unik.
Selain menjual aneka makanan dengan sentuhan rasa durian, Raja Duren menjajakan aneka minuman dan dessert yang—tentu saja—berbahan dasar durian. Salah satu minuman yang paling laris di restoran ini adalah es kelapa duren yang memadukan nata de coco, kelapa muda, sirup cocopandan, es serut, susu, dan buah durian asli yang segar.
Aneka minuman yang diracik unik bersama durian juga menjadi andalan restoran ini. Misalnya saja avocado duren float, yang merupakan jus alpukat yang dicampur durian dan disajikan dengan krim serta potongan alpukat di atasnya.
Adapun, aneka pancake durian juga menjadi favorit di Raja Duren. Uniknya, pancake dijajakan ke dalam berbagai varian rasa mulai dari stroberi, tiramisu, cokelat, oreo, hingga buah naga.
Kuliner
Sajian Hidangan Berbasis Durian dari Si Raja Duren
Penulis : Wike Dita Herlinda
Editor : Bambang Supriyanto