Bisnis.com, JAKARTA - Tren busana muslim pria pada Lebaran ini akan terlihat lebih berani. Hal itu tampak dari potongan, warna, dan desain yang bereda. Salah satunya pada busana koko yang banyak dikenakan pada momen kemenangan tersebut.
Perancang busana muslim pria Fahmi Hendrawan mengatakan untuk pria tren busananya tetap akan didominasi oleh warna-warna putih. Cuma putihnya agak bercorak. Kemudian, warna-warna pedukung dari warna putih itu rata-rata yang pasti main di hitam, navy (biru dongker), dan hijau.
“Warna-warna itu sudah menjadi andalan tiap Lebaran,” ujarnya, Jumat (8/6/2018).
Selain itu, lanjut pemilik label Fatih ini, ada busana pria dengan warna-warna soft seperti pastel. Warna-warna ini juga tetap digemari. Di antara warna-warna itu, navy merupakan tren baru untuk busana muslim pria.
Di luar warna yang menonjol ada di kebaruan pada potongan dan desain. Sekarang busana muslim kokok tidak seperti umumnya. Desainnya lebih berani karena tren mode di luar juga untuk busana pria juga begitu.
“Dari segi potongan, terlihat lebih variatif sehingga tampak modern dan kontemporer,” ujarnya.
Fahmi mengamati pria muslim di Indonesia juga mulai berani kenakan gamis. Padahal, kalau di luar negeri di negara-negara timur tengah, busana itu merupakan pakaian sehari-hari. Namun, tetap dengan potongan dan desain yang berbeda. Harus diakui sekarang pria juga sudah sadar fesyen.
“Mereka juga terlihat ingin lebih bergaya. Tidak mau kalah dengan kaum hawa,” ujarnya.
Terkait tren busana muslim pria, dia mengatakan, fesyen muslim pria tidak seperti wanita yang berubah signifikan dan bermacam-macam. Pria masih tetap lebih modern, stylish dan kotemporer dari tahun ke tahun. Namun mulai ada perkembangan, contohnya orang sudah mulai bosan dengan koko bordir. Mereka sekarang senang, busana muslim multifungsi.
“Tidak hanya dikenakan untuk beribadah, tetapi juga aktivitas sehari-hari lainnya. Kalau dahulu kan baju koko hanya dapat dikenakan untuk kegiatan agama. Sekarang mulai multifungsi.”
Menyinggung tren koko Wakanda, Fahmi melihat hal itu cuma tren sesaat. Malah, menurutnya sekarang mulai tidak eksklusif karena banyak yang mengenakan. Untuk kelas menengah kebawah, katanya, busana itu masih tetap hits. Namun, untuk pria muslim menengah atas tidak berlaku.
“Mereka mencari busana-busana ekslusif yang tidak banyak dikenakan orang lain.”