Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sering Dikira Sakit Maag, Bisa Jadi Ada Pengkristalan Kantung Empedu

Pada tubuh, empedu berfungsi untuk mencerna lemak dan untuk melakukan fungsi itu dengan sempurna, empedu yang dihasilkan oleh hati dibuat menjadi pekat di dalam kantung empedu.
Yoseph Pencawan
Yoseph Pencawan - Bisnis.com 08 Juli 2018  |  23:51 WIB
Sering Dikira Sakit Maag, Bisa Jadi Ada Pengkristalan Kantung Empedu
Ilustrasi - obatmaag.org

Bisnis.com, JAKARTA - Pada tubuh, empedu berfungsi untuk mencerna lemak dan untuk melakukan fungsi itu dengan sempurna, empedu yang dihasilkan oleh hati dibuat menjadi pekat di dalam kantung empedu.

Menurut Eko Priatno, Dokter Spesialis Bedah Konsultan Bedah Digestif di Rumah Sakit Pondok Indah, pada beberapa kasus, cairan empedu menjadi terlalu pekat hingga menjadi kristal yang keras.

"Karena proses pemekatan terjadi di kantung empedu, maka tak heran jika kristal banyak ditemukan di dalam kantung empedu," ungkapnya, Minggu (8/7/2018).

Terdapat beberapa hal yang memungkinkan terjadinya pengkristalan empedu. Seperti pemakaian terapi hormon pada wanita menopause, diet penurunan berat badan, kencing manis, diet tinggi lemak serta obesitas.

Selain itu, kelainan darah juga kata dia dapat menyebabkan terjadinya batu empedu. Fakta lainnya, wanita memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami batu empedu (20 %) dibandingkan dengan pria (10%).

Saat mengalami batu empedu, jelasnya, penderita akan merasakan beberapa gejala. Yaitu nyeri hebat di perut kanan atas yang tembus ke belakang (kolik empedu), perut kembung, cepat kenyang dan mual (sering dikira sakit maag) dan nyeri perut kanan atas yang terus-menerus.

Kemudian terjadi juga demam (jika sudah terjadi peradangan pada kantung empedukolesistitis akut), mata dan kulit berwarna kuning serta kencing seperti teh (bila sudah ada penyumbatan pada saluran empedu).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kesehatan
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top