Bisnis.com, JAKARTA - Maskot Asian Para Games 2018, Momo, resmi dikenalkan kepada masyarakat melalui acara parade Momo yang diadakan di Pintu Tenggara Monumen Nasional, Jakarta.
Acara Parade yang diikuti sekitar 10.000 peserta yang terdiri atas polisi cilik, Atlet Indonesia Para Games 2018 dan Komunitas Disabilitas, Barisan Marching Band dari POLRI atau Pangdam, Barisan Volunteer Pembawa Giant Balon Maskot Momo, dan sebagainya.
"Alhamdulillah kami laporan peserta Parade Momo dari target 4.000 peserta, hari ini yang berpartisipasi [menjadi sebanyak] 10.000 peserta," tutur Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc), Raja Sapta Oktohari, di Lapangan Tenggara Monumen Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, (24/8/2018).
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan Parade Momo ini adalah bagian dari pemanasan untuk menyambut perhelatan Asian Para Games 2018 yang akan dilaksanakan pada 6-13 Oktober 2018.
"Kita harus bersyukur sebagai bangsa karena kita kembali dipercaya untuk menyelenggarakan multievent kelas Asia, kita harus percaya harus yakin bahwa ini adalah bagian dari kepercayaan dunia kepada Indonesia," tutur Imam dalam sambutannya.
Imam Nahrawi juga berpesan agar ajang Asian Para Games 2018 bukan hanya sebagai ajang perolehan medali namun dapat menjadi momentum kemanusiaan di mana dia berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat memberikan apresiasi yang sama baik untuk atlet Asian Games 2018 yang sudah bertanding juga kepada para atlet penyandang disabilitas yang baru akan berjuang untuk mengharumkan nama bangsa.
'Momo' memiliki dua arti yakni motivasi dan mobilitas dan maskot Asian Para Games ke 3 ini terinspirasi dari Elang Bondol.
Dipilihnya Elang Bondol sebagai maskot pekan olahraga terbesar di dunia setelah paralimpiade ini karena burung ini merupakan burung yang merupakan maskot dari DKI Jakarta yang berasal dari Kepulauan Seribu.
Arti nama Momo juga memiliki arti untuk mengingatkan kita agar terus maju dan menghadapi perkembangan dunia.
Momo juga dilengkapi dengan atribut kebudayaan Indonesia di mana Maskot ini mengenakan sabuk atau ikat pinggang khas Betawi. Sabuk bagi masyarakat merupakan simbol dari seorang pemenang.