Bandar Udara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand/Istimewa
Travel

Bandara Utama Bangkok Bakal Didesain Lebih Unik

Eva Rianti
Jumat, 28 September 2018 - 20:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Bandar Udara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand dikabarkan akan didesain lebih unik dan berbeda dibandingkan bandara-bandara lain di dunia.

Rencananya, ada penambahan terminal berbentuk lengkungan yang luas dan tiang-tiang raksasa yang dilapisi kayu.

Duangrit Bunnag selaku desainer bandara tersebut mengusulkan lanskap hutan tropis tertutup yang mencakup sekitar 16.000 meter persegi antara dua bangunan terminal dengan fitur yang serupa berupa warna putih, cold, dan metalik (seperti logam).

Pengunjung bandara akan dapat melihat tetapi tidak memasuki lanskap, simbol untuk perlindungan ekologis.

“Saya menginginkan desain yang membuat para wisatawan secara spontan merasakan bahwa mereka telah tiba di Thailand. Ini akan menjadi struktur logam yang ditutupi dengan kayu. Perawatan yang berbeda dapat diterapkan pada kayu untuk memastikan ketahanan api,” tuturnya, seperti dilansir dari Bloomberg baru-baru ini.

Bunnag mengatakan tidak perlu khawatir terhadap komentar bahwa struktur desain berlapis kayu tersebut dianggap mudah terbakar. Menurutnya, hutan tropis telah mengilhami blue print untuk bangunan tersebut dan tujuannya untuk menyajikan keunikan Thailand kepada para wisatawan.

“Kesulitan dalam merancang terminal adalah bagaimana membuatnya mudah diingat oleh wisatawan dari seluruh dunia dan bagaimana saya membuatnya terlihat berbeda dengan semua bandara lain,” tutupnya.

Bandara Thailand pcl, operator bandara terbesar di Asia berdasarkan kapitalisasi pasar, mengumumkan bulan lalu bahwa mereka memberikan kontrak desain untuk tawaran bersama oleh Duangrit Bunnag Architect Ltd. dan Nikken Sekkei Ltd. dari Jepang.

Perusahaan yang dikendalikan negara tersebut mengekspektasikan peningkatan kapasitas penumpang tahunan sebesar 30 juta dengan membangun terminal kedua di bandara internasional Suvarnabhumi Bangkok.

Bahkan kemungkinan, kedatangan wisatawan asing bisa mencapai 40 juta tahun depan, setara dengan lebih dari setengah populasi di kawasan itu. Ledakan pariwisata mendorong infrastruktur negara, menekan pejabat untuk mengatasi kemacetan.

Konstruksi akan dimulai tahun depan dan selesai pada 2021. Desain baru ini menelan biaya sebesar US$1,3 miliar.

Penulis : Eva Rianti
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro