Bisnis.com, JAKARTA - Para pegiat stand up comedy di Tanah Air patut berbangga dengan capaian Sakdiyah, komedian tunggal yang mendapat perhatian dunia.
Sakdiyah Ma'ruf masuk dalam daftar 100 perempuan yang dianggap menginspirasi dan berpengaruh di dunia tahun 2018 versi BBC.
Dalam daftar tersebut, Sakdiyah berada di urutan ke 54 dan disebut sebagai perempuan komedian tunggal Muslim pertama dari Indonesia yang menggunakan komedi sebagai cara untuk menantang ekstremisme Islam dan kekerasan terhadap perempuan.
Usai 100 daftar perempuan paling menginspirasi dan berpengaruh tahun 2018 tersebut dirilis, akun sosial media Sakdiyah pun banjir pujian, salah satunya datang dari Pandji Pragiwaksono melalui akun Twitternya.
Tiap thn BBC pilih 100 wanita yg dianggap plg berpengaruh di dunia. Komika @sakdiyahmaruf, yg gunakan komedi utk melawan ekstremisme, adalah satu2nya wakil Indonesia dlm BBC 100 Women 2018, bersama dgn Isabel Allende, Julia Gillard & Chelsea Clinton https://t.co/IgCfCeDWhC
— Lynda Ibrahim (@lyndaibrahim) November 20, 2018
"UWOOOOOOO selamat @sakdiyahmaruf! Membanggakan!" tulis Pandji, dikutip Selasa, lalu di-retweet oleh Sakdiyah.
UWOOOOOOO selamat @sakdiyahmaruf ! Membanggakan! https://t.co/k8nJZog1qJ
— Pandji Pragiwaksono (@pandji) November 19, 2018
Dalam laman Twitter-nya, Sakdiyah juga mengucapkan rasa terimakasihnya pada sejumlah nama.
"Terimakasih @AntoniaMarrero @MoralCourage @IrshadManji untuk percaya pada saya sejak awal dan dengan sabar mentoring saya. Dan saya persembahkan ini untuk Anda, Toni. Percakapan kita membantu saya untuk berkembang," kata Sakidiyah.
Dilansir laman BBC, Selasa (20/11/2018), sosial entrepreneur asal Nigeria berusia 33 tahun, Abisoye Ajayi-Akinfolarin, menempati urutan teratas karena mendirikan GirlsCoding, sebuah LSM yang mengajarkan perempuan cara membuat kode, merancang, dan membangun situs guna membantu menyelesaikan masalah dalam komunitas mereka.
Sakdiyah adalah peserta kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim pertama pada 2011. Ia lolos melalui audisi di Yogyakarta dan namanya tercatat sebagai komika berhijab pertama di Indonesia.
Namun dalam kompetisi tersebut, Sakdiyah hanya tampil satu kali dengan materinya yang masih kental dengan Islam dan Perempuan. Setelah itu, ia mengundurkan diri demi melanjutkan pendidikannya.
Sakdiyah juga pernah meraih penghargaan prestisius yakni Vaclav Havel International Prize for Creative Dissent 2015. Acara tersebut diadakan di Oslo, Norwegia di mana Sakdiyah meraih penghargaan untuk kategori stand up comedy.