Bisnis.com, JAKARTA— Setiap manusia memiliki ciri dan dan gejala stres yang berbeda. Biasanya ada perbedaan antara pria dan perempuan. Pria pada umumnya tidak begitu baik dalam mengenali stres dan mengendalikannya.
Sementara itu, menurut healthline.com, stres pada umumnya sangat berdampak pada kesehatan pria dan dalam kaitannya dengan berbagai penyakit. Stres pada pria, misalnya dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Hal itu berkaitan dengan sympathetic nervous system (SNS) yang mengatur respons tubuh terhadap stres dan parasympatethic nervous system (PNS) yang berfungsi untuk membuat tubuh rileks. Keduanya berperan dalam risiko kanker prostat.
Stres dapat menyebabkan SNS mengeluarkan zat kimia noradrenaline yang juga ditemukan sebagai pemicu yang sama saat tubuh merespons rangsangan kanker. Sementara itu saat stres, PNS merilis zat kimia yang dapat membuat sel kanker semakin menyebar.
Selain problem itu, stres juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria segala usia. Disfungsi ereksi bisa ditimbulkan karena stres pada hubungan cinta.
Stres juga berkaitan dengan kemandulan pada pria karena ia biasanya mempengaruhi level testosteron, produksi sperma, dan kualitas sperma yang menentukan kesuburan seseorang.
Kolesterol, tekanan darah, dan risiko penyakit kardiovaskular juga tinggi pada pria yang stres.
Karena itu, wahai pria, cobalah untuk mengendalikan stres dengan manajemen stres yang baik, misalnya cari dukungan dari orang terkasih, hindari penyebab stres berlebih, habiskan waktu bersama orang yang positif, dan tetaplah aktif.
Berikut ini beberapa tanda fisik dan gejala stres pada pria dilansir verywell.com:
- Sakit di dada
- Jantung berdetak kencang
- Tekanan darah tinggi
- Napas pendek
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Pegal otot seperti di punggung dan leher
- Pusing
- Gairah seks menurun
- Sering kehausan
- Masalah pencernaan
- Kram perut
- Masalah pada kulit
Adapun tanda-tanda psikologisnya adalah sebagai berikut:
- Sedih
- Depresi
- Menangis
- Mengasingkan diri
- Insomnia
- Perubahan suasana hati
- Khawatir
- Cemas berkepanjangan
- Mudah tersinggung dan marah
- Merasa tidak aman
- Makan berlebihan
- Produktivitas berkurang
- Tidak puas
- Konsumsi rokok dan alkohol semakin tinggi