Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian begitu konsen untuk mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2020. Pada 2019, Kementerian Perindustrian telah menyiapkan peta jalan dengan berbagai strategi.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Gati Wibawaningsih mengatakan strategi pengembangan industri fesyen muslim pada 2019 antara lain dilakukan dengan pendampingan dan sertifikasi bagi penjahit busana, bimbingan teknis dan bantuan alat, capacity building bagi industri kecil menengah (IKM) yang sudah ada.
Ada pula kompetisi modest fashion, link and match desainer dengan industri fesyen muslim, fasilitas pameran luar negeri dan dalam negeri, festival mode muslim internasional, serta implementasi revolusi industri 4.0.
"Kami akan membentuk dan menginkubasi ekosistem bisnis fesyen muslim. Kami akan membuat platform berbasisi augmented reality dan artificial intelligence," kata Gati di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Dia mengatakan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Peluang pasar domestik mencapai US$20 miliar, menguasai 1,9% pasar fesyen dunia dengan nilai ekspor US$13,29 miliar," jelasnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, menunjukkan peluang pasar fesyen sangat besar, menurutnya hal tersebut harus diisi oleh industri fesyen Tanah Air, sehingga dapat meningkatkan kontribusi sektor fesyen dan produk domestik bruto.