Bisnis.com, JAKARTA—Bencana atau tragedi yang traumatis dapat meninggalkan dampak yang besar pada kondisi psikologis seseorang. Baik mereka yang terlibat langsung mengalami bencana, juga orang-orang yang tidak terlibat langsung tetapi mengalami dampaknya.
Orang-orang yang mengalami bencana akan mengalami berbagai emosi yang campur aduk, mulai dari kemarahan, frustasi, kesedihan, duka cita, dan sebagainya. Reaksi dan cara menghadapinya pun mungkin saja berbeda.
Ada yang dampaknya langsung terasa pascabencana, ada pula yang muncul beberapa waktu setelahnya. Lalu, bagaimana caranya menghadapi tragedi agar dampaknya tidak semakin buruk dalam hidup kita? Berikut ini langkah-langkahnya dilansir Pscyhcentral.com:
1. Selalu ikuti informasi dan perkembangan terbaru mengenai situasi terkini, tetapi hindari tayangan atau berita yang membuat kita semakin mengingat tragedi atau bencana yang traumatis. Upayakan hanya percaya pada sumber informasi yang kredibel untuk menghindari spekulasi dan rumor.
2. Apabila Anda merasa cemas, marah, depresi, dan takut, percayalah Anda tidak sendirian. Berbicaralah pada teman, keluarga, atau rekan-rekan yang bisa berbagi beban bersama. Jangan biarkan diri Anda terpuruk dalam pemikiran untuk mengasihani diri sendiri.
3. Jika Anda memiliki anak, terbukalah pada mereka mengenai situasi yang sedang terjadi. Berbicaralah dengan mereka mengenai ketakutan yang mereka rasakan. Pastikan anak-anak Anda mengetahui bahwa semua kesedihan dan situasi menakutkan akan berlalu. Bukan berarti mengecilkan bahaya dari bencana, tetapi mendorong mereka untuk bangkit dan bersemangat kembali.
4. Merasa cemas dan sedih setelah peristiwa traumatis adalah hal yang natural. Tetapi jika keadaan ini terus berlanjut, kemungkinan besar Anda membutuhkan pertolongan profesional.
Berikut ini beberapa reaksi yang mungkin saja terjadi pada seseorang pascabencana atau peristiwa traumatis:
- Merasa sendiri menghadapi situasi yang berat
- Sulit tidur
- Merasa tidak memiliki energi dan selalu merasa lelah
- Sedih yang tidak tertahankan
- Sakit fisik seperti sakit perut dan sakit kepala
- Memiliki energi berlebihan
- Mudah tersinggung
- Mati rasa
- Sulit berkonsentrasi
- Sering galau
- Tidak selera makan, atau kebalikannya makan terlalu banyak.
