Bisnis.com, JAKARTA—Teknologi media informasi yang semakin hari semakin cemerlang menguasai kehidupan manusia, termasuk dalam karier. Salah satunya adalah kehadiran media sosial yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk menciptakan merek diri alias personal branding.
Menurut konsultan karier dari Konsultankarir.com Andin Andiyasari, personal branding di media sosial memiliki dampak yang sangat signifikan bagi pemiliknya. “Terutama dalam memperkuat brand keahlian yang dimiliki,” katanya.
Andin mengatakan bahwa personal branding tidak sama dengan memasarkan diri sendiri ataupun mempromosikan diri sendiri. Personal branding merupakan upaya untuk membuat karier yang dimiliki menjadi sebuah merek diri yang dikenal masyarakat luas. “Semacam upaya membangun reputasi dalam berkarier,” tuturnya.
Setiap orang dapat menciptakan merek diri berdasarkan keahlian, kompetensi, dan kemampuannya. Istilahnya apa yang Anda ingin orang lain sadari tentang diri Anda, dapat ditampilkan pada media sosial.
“Bila kita belum punya kekuatan atau keahlian, masih bimbang atau bingung dengan keahlian apa yang ingin kita bangun, sebaiknya bereskan soal fondasinya ini dulu,” tambahnya.
Dia mengatakan sebaiknya tidak mem-branding diri apabila masih belum memiliki fondasi keahlian atau kemampuan yang kuat. “Makin yakin dengan kemampuan Anda, maka makin kuat dampak personal branding yang dibangun di medsos,” katanya.
Hal ini berkaitan dengan tujuan personal branding untuk membuat dunia di luar sana mengetahui keahlian Anda dan apa kontribusi keahlian Anda bagi dunia di luar sana.
Dalam dunia professional, kata Andin, seseorang yang memiliki personal branding yang kuat, tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai personal branding.
Selain untuk membangun merek diri, personal branding juga akan bermanfaat bagi pengembangan karier. Dewasa ini, makin banyak perusahaan yang mengandalkan informasi dari media sosial untuk mengenali karakter seseorang. Bila berhasil membangun personal branding, perusahaan akan melirik untuk promosi atau perekrut umumnya akan lebih tertarik.
Itulah sebabnya demi karier yang moncer, kita juga mesti berhati-hati dalam menggunakan media sosial. “Jangan sampai aktivitas kita di media sosial justru menyerang karier,” pungkas Andin.