Bisnis.com, JAKARTA-Impostor syndrome atau sindrom penyemu merupakan sindrom yang dialami orang-orang sukses yang meragukan kemampuan dirinya sendiri.
Mereka berprestasi, tetapi selalu merasa tidak pantas menerima kenyataan bahwa dirinya memang layak menerima prestasi.
Orang yang mengalami sindrom ini selalu khawatir bahwa dirinya akan dinilai sebagai orang yang beruntung untuk meraih kesuksesan tanpa usaha. Fenomena psikologis ini membuat penderitanya tidak meyakini diri sendiri, merasa tidak kompeten, dan gagal. Padahal kenyataannya dia sangat sukses, hebat, dan cerdas.
Bagaimana ciri-ciri orang yang mengalami impostor syndrome? Berikut ulasannya dilansir Inc.
1. Takut ketahuan palsu
Orang yang mengalami sindrom ini meyakini bahwa dirinya tidak pantas untuk sukses. Mereka percaya bahwa dirinya terlalu berlebihan ketika memunculkan image sukses. Sindrom ini membuatnya ketakutan seolah-olah semua pencapaiannya itu tidak pantas dimilikinya.
2. Mengaku beruntung, bukan berjuang
Mereka yang mengalami sindrom penyemu ini sering mengaitkan prestasi mereka dengan keberuntungan. Mereka tidak menghargai upaya dan kerja kerasnya, tetapi menganggap keberhasilan sebagai keberuntungan. Hal ini yang membuat mereka khawatir tidak dapat mengulangi kesuksesan itu di masa depan.
3. Merasa semua orang bisa sepertinya
Mereka selalu emrasa bahwa dirinya tidak istimewa. Menurutnya, apa yang bisa dicapai olehnya pasti bisa dicapai orang lain juga.
4. Mengagungkan pertolongan orang lain
Dia merasa kesuksesannya adalah faktor pertolongan orang lain. Orang seperti ini sangat merasa tidak aman dengan pujian dan kekaguman orang lain. Mereka merasa orang lain menghargai dirinya karena pertolongan orang lain, bukan karena dirinya sendiri.
5. Tidak percaya diri
Karena sindrom ini, orang percaya bahwa dirinya tidak ada apa-apanya tanpa koneksi atau orang lain. Dia menganggap keberhasilannya bukan karena hasil usahanya tetapi karena usaha dan bantuan orang lain.
6. Menganggap pujian orang lain sebagai belas kasih
Bagi mereka pujian hanyalah sikap baik atau belas kasihan dari orang lain untuknya. Gara-gara sindrom ini dia tidak dapat menerima pujian orang lain dengan lapang dada.
7. Tidak berani gagal
Bagi penderita sindrom ini hidup iniadalah tentang kesuksesan. Sehingga untuk meraih itu semua dia akan melakukan segala cara dan upaya. Dia merasa harus memberi lebih besar dari kemampuannya dan berjuang lebih dari kekuatannya. Karena 'takut gagal' dia akan berjuang mati-matian untuk meraih sesuatu. Sayangnya, ketika dia sukses, tidak tidak menerima hal itu sebagai usahanya.
8. Mendiskreditkan pencapaiannya
Mereka tidak dapat menerima kesuksesannya dengan bahagia dan tenteram. Baginya kesuksesan itu bukan bagian atau hasil dari kerja kerasnya.