Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah studi baru menyimpulkan bahwa Human papillomavirus (HPV), virus penyebab kanker serviks, tidak bisa ditularkan lewat tangan.
Tak hanya menyebabkan kanker serviks, virus yang menginfeksi kulit dan alat kelamin ini juga menyebabkan beberapa penyakit kanker pada pria dan wanita, seperti tumor vagina, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
Sebelumnya, beberapa peneliti berspekulasi bahwa kontak seksual tangan ke genital dapat menyebarkan infeksi karena ditemukannya kecocokan antara strain HPV di tangan seseorang dengan yang ditemukan di daerah genital nya atau pasangannya.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa HPV sangat mudah ditularkan melalui hubungan seks, namun tidak mungkin ditularkan lewat tangan. Penelitian ini dipimpin oleh Talia Malagon, peneliti dari McGill University di Montreal, Kanada.
"Hanya karena kami mendeteksi DNA HPV di tangan tidak berarti partikel virus itu bisa atau cukup untuk menyebabkan infeksi," kata Malagon, seperti dilansir dari WebMD.
"DNA HPV mungkin hanya berada di tangan karena seseorang baru-baru ini berhubungan seks atau menyentuh alat kelamin mereka sendiri."
Untuk penelitian ini, Malagon dan rekan-rekannya mengamati ratusan pasangan heteroseksual sebagai responden yang menyediakan sampel tangan dan genital setiap beberapa bulan. Para peneliti menganalisis DNA HPV untuk melihat siapa yang terinfeksi dari waktu ke waktu.
Temuan menunjukkan orang-orang lebih mungkin terinfeksi ketika pasangan mereka positif HPV di alat kelamin atau tangan. Tetapi risiko itu sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV genital. Ketika peneliti memperhitungkan hal ini, risiko terinfeksi oleh tangan menghilang.
Temuan ini tidak berarti tidak mungkin untuk menularkan HPV dari seks tangan-kelamin. Namun para peneliti belum melihat cara infeksi yang demikian terjadi. Jadi, menurut para peneliti tersebut, penularan HPV lewat tangan itu tidak mungkin.
Rekan penulis studi, Eduardo Franco, Ketua Departemen Onkologi Gerald Bronfman di McGill University, mengatakan sebagian besar orang dewasa yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV di beberapa titik, bahkan tanpa menyadarinya, sebelum sistem kekebalan mereka membersihkan virus.
Dia berujar kondom dapat mengurangi risiko, tetapi mereka hanya memberikan perlindungan parsial dari infeksi.
"Pencegahan paling efektif terhadap infeksi dan kanker yang disebabkan oleh HPV adalah vaksinasi," kata Franco.
Di Amerika Serikat, para ahli merekomendasikan bahwa semua anak perempuan dan anak laki-laki menerima vaksin HPV mulai dari usia 11 tahun atau 12 tahun. Ini juga disarankan untuk orang dewasa muda yang tidak mendapatkannya ketika mereka masih anak-anak.
Selain itu, perempuan juga dapat diskrining untuk mencegah infeksi HPV dari berkembang menjadi kanker serviks. Adapun laporan ini baru-baru ini diterbitkan online dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases.