Bisnis.com, JAKARTA- Guna memperluas penetrasi industri game, Badan Ekonomi Kreatif mendukung pelaku industri atau pengembang game untuk melangkah ke pasar global melalui Game Connection Amerika (GCA) 2019 di San Fransisco, California, melalui kerjasama dengan Asosiasi Game Indonesia.
Ajang bergengsi tersebut akan diselenggarakan pada 18-21 Maret 2019. CGA sendiri merupakan konvensi tahunan bagi para pelaku industri game dari penjuru dunia untuk memperluas jaringan bisnis.
Deputi Akses Jaringan dan Permodalan Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno mengatakan CGA menjadi ajang bagi lebih 2.700 pengembang, penerbit, distributor serta penyedia jasa untuk mendapatkan rekanan baru.Menurutnya, ajang tersebut menjadi sarana pengembangan bisnis paling efektif bagi industri game.
Bersama dengan Bekraf, lanjutnya, AGI telah menyeleksi sejumlah pelaku industri game untuk menjadi bagian delegasi Indonesia atau delegasi Archipelageek 2019. Setelah melalui proses penjurian panjang, developer game yang terkurasi adalah Agate, Wisageni, GameLevelOne, Masshive, Megaxus, CIAYO Games, Arsanesia, Gamechanger, SEMISOFT, dan Everidea.
"Perusahaan yang terpilih harus anggota AGI, karena untuk menjadi anggota AGI juga memiliki proses panjang. Serta yang paling penting memang perusahaan Indonesia, atau mayoritas pemiliknya WNI," jelas Cipto dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Selasa (26/2/2019).
Selain itu, lanjutnya tak kalah penting perusahaan tersebut telah memilik track record sebelumnya. Artinya, perusahaan tersebut didirikan untuk bisnis berkelanjutan bukan hanya sekadar hobi semata.
Perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari berbagai kota di Indonesia seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, dan Yogyakarta.
"Hal itu menunjukan semakin berkembangnya industri ini, dan produk kreatif mereka yang beragam kami harapkan mampu mempresentasikan kualitas industri game Indonesia di ajang bergengsi ini," katanya.
Apalagi, subsektor industri gaming diprediksi akan terus berkembang. Berdasarkan data Bekraf, laju pertumbuhan produk domestik bruto dari sub-sektor Aplikasi & Game Developer pada 2016 mencapai 8,06%, valuasi pasar game Indonesia di 2017 berada pada angka US$ 879,7 juta.
Foto by Asteria Desi Kartika Sari
https://drive.google.com/file/d/1jL7Cw0IfoeJ30LAtKmEZFxJJFTezS4X5/view?usp=drivesdk