Ilustrasi warna-warni hijab di salah satu toko di Jakarta./Reuters-Willy Kurniawan
Fashion

Saat Hijab Jadi Bagian dari Gaya Hidup untuk Berhijrah

Asteria Desi Kartika Sari
Jumat, 1 Maret 2019 - 18:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fenomena hijab nampaknya semakin menjadi bagian dari tren gaya hidup. Tren tersebut kian diminati khususnya kalangan muda perkotaan sehingga memunculkan identitas baru, bahkan menjadi bagaian dari budaya pop.

Pada pertengahan 2000-an muncul tren musik, sinetron, hingga film bergenre agama Islam yang dipicu suksesnya film Ayat-Ayat Cinta. Film itu dapat menjadi identitas pop baru yang universal. Artinya, film tersebut tidak hanya dinikmati dan disukai oleh kaum muslim, tetapi semua kalangan masyarakat.

Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan pihaknya telah melihat gaya hidup muslim bakal menjadi fenomena mainstream.

Dia melanjutkan hal tersebut dapat ditunjukkan pada 2010-an, hijab fashion mlai menjadi tren kaum muslimah urban.

Menurutnya, tren itu dapat memicu gelombang revolusi industri hijab di Indonesia.“Awalnya [berhijab] hanya untuk ibadah, saat ini bisa menjadi ekspresi sosial. Hijab semakin fashionable,” kata Yuswohady.

Menurutnya, ketika hijab menjadi sebuah gaya hidup baru, hal tersebut dapat menjadi alat pemasaran yang ampuh, khususnya untuk mengajak masyarakat lain untuk berhijrah menuju hal-hal yang makin baik. Caranya bukan melalui ceramah yang menggurui atau penanaman nilai secara indoktrinatif.

Tidak mengherankan hingga saat ini semakin banyak bisnis halal. Tidak hanya di bisnis makanan, melaikan juga di bisnis fesyen, produk kecantikan, hingga obat-obatan.

Menurutnya, industri tersebut masih bisa terus berkembang. Apalagi, lanjutnya, mulai tahun ini pemerintah terus mendorong pemberlakuan sertifikasi halal.

“Otomatis ini mengedukasi pemain [pelaku bisnis], costumer untuk semakin sadar halal, sehingga industri halal akan terus berkembang. Apalagi Indonesia ini kan trennya makin religi masyarakatnya. Dengan begitu, industri halal terus berkembang pesat,” tutur Yuswohady.

Gaya hidup halal saat ini secara nyata mampu mendorong perekonomian syariah untuk bisa berperan dalam perekonomian regional maupun nasional.

Hijup, Islamic fashion e-commerce pertama di dunia yang berdiri pada 2011, berkomitmen menjadi katalisator atau roda penggerak pertumbuhan industri fesyen.

Dalam rangka untuk mengembangkan hal tersebut, Chief Executive Officer Hijup Diajeng Lestari mengatakan Hijup berkolaborasi dengan Bank Indonesia untuk mengembangkan ekosistem halal value chain berbasis digital dan berkomitmen untuk memperkuat perekonomian syariah Indonesia melalui sektor fashion muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro