Konferensi pers Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019, Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/3/2019)/ Bisnis-Denis Riantiza M
Entertainment

Bekraf Berharap London Book Fair 2019 Jadi Ajang Menduniakan Konten Kreatif Indonesia

Denis Riantiza Meilanova
Selasa, 5 Maret 2019 - 20:48
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik mengatakan, London Book Fair 2019 di Olympia, London, Inggris bisa menjadi ajang untuk menduniakan konten-konten kreatif Indonesia.

Indonesia akan berpartisipasi sebagai Market Focus Country di London Book Fair (LBF) 2019 pada 12-14 Maret 2019. Dalam ajang ini, Indonesia menargetkan penjualan hak cipta konten penerbitan dapat mencapai 50 judul buku.

"Saya berharap di market focus country ini, betul kita menyasar penjualan lisensi buku. Tapi kita tidak boleh lupa dunia berubah dan kemampuan kita juga harus berubah untuk melihat peluang baru di market focus country ini," ujar Ricky konferensi pers di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Menurut Ricky, banyak peluang lain bagi karya konten kreatif lainnya yang bisa dipasarkan lewat LBF 2019. Contohnya, kemungkinan penjualan literatur Indonesia untuk diadopsi menjadi film dunia.

"Misal tahun ini penjualan lisensi buku bisa mencapai 2.000 judul, kita ingin dari 2.000 itu, 10 literatur dibeli oleh Hollywood atau dibeli oleh industri film Inggris, jadi film dan menjadi box office dunia. Atau kemudian terjadi transaksi pembuatan single-single musik yang menguasai chart-chart no-1 di dunia," kata Ricky.

"Saya pikir ini peluang-peluang yang harus kita lihat. Dengan tema "17.000 Islands of Imagination" kita harus makin memperlihatkan Indonesia sebagai sumber daya imajinasi luar biasa untuk konten kreatif."

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Asean, dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, London Book Fair 2019 adalah kesempatan besar bagi Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan budaya, seni, dan sastranya kepada dunia.

"Saya sangat senang bahwa LBF kali ini diadakan bertepatan dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris. Saya berharap hubungan Indonesia-Inggris dapat terus ditingkatkan melalui kerja sama yang saling menguntungkan dan memajukan," kata Moazzam.

London Book Fair sendiri merupakan ranah pemasaran global bagi negosiasi hak cipta yang meliputi penjualan dan distribusi konten-konten intelektual dan kreatif, meliputi bidang cetak, audio, TV, film, dan jaringan-jaringan digital.

Adapun panitia pelaksana kegiatan Indonesia Market Focus untuk LBF 2019 dibentuk oleh Bekraf dengan anggotanya terdiri atas Komite Buku Nasional (KBN), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pekerja profesional lainnya yang bekerja di bidang kreatif dan industri penerbitan.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro