Bisnis.com, JAKARTA - Kanker bisa terjadi pada siapa saja, tidak mengenal jenis kelamin, dan usia, termasuk kanker hati yang dapat bermula dari benjolan di organ hati, kemudian terjadi kerusakan dan menyebar ke organ lain di tubuh.
Health Claim Senior Manager Sequis Yosef Fransiscus mengatakan gejala awal kanker hati seringkali tidak terdeteksi. Bahkan, ujarnya, satu dari tiga pasien tidak menunjukkan gejala kanker hati di awal.
Namun, secara umum ada beberapa tanda fisik yang bisa membuat kita perlu lebih berhati-hati dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Tanda fisik tersebut seperti turunnya berat badan secara drastis, mual dan muntah, nyeri di bagian perut, gangguan makan, lemas, dan lesu.
Gejala lainnya, misalnya membesarnya ukuran hati sehingga terasa ada yang berbeda di dalam perut bagian bawah tulang rusuk sebelah kanan.
"Pembesaran juga dialami limpa dan terasa ada beban lebih dan sakit di bagian tulang rusuk sebelah kiri. Rasa sakit kemudian menjalar ke area perut dan tulang belikat sebelah kanan. Cairan di perut bertambah banyak yang menjadi penyebab mual, beberapa bagian tubuh terasa gatal-gatal dan bola mata berubah kekuning-kuningan," kata Yosef.
Jika gejala-gejala tersebut di atas terasa atau terlihat, kata Yosef, segera konsultasi ke dokter umum. Jika di tahap pemeriksaan awal dokter umum menemukan beberapa gejala yang menjurus pada penyakit kanker, dokter akan segera merujuk pasien ke dokter ahli yang dapat mendiagnosis apabila seseorang mengidap kanker hati
Dokter spesialis penyakit dalam OMNI Hospitals Pulomas Chyntia Olivia Maurine Jasirwan menguraikan terdapat dua jenis kanker hati, yaitu kanker hati primer dan sekunder. Jenis kanker hati primer yang paling sering terjadi adalah hepatocellular carcinoma.
Umumnya, kanker ini terjadi akibat komplikasi penyakit hati seperti sirosis (kondisi terbentuknya jaringan parut di hati akibat kerusakan jangka panjang) dan hepatitis (radang hati). Ada beberapa jenis kanker hati primer lainnya, seperti hepatoblastoma.
Kanker hati ini hanya menyerang anak-anak.
Jenis lainnya adalah kanker yang tumbuh di sel-sel pembuluh darah di dalam hati yang disebut angiosarcoma dan kanker yang berkembang di saluran empedu atau cholangiocarcinoma.
Sedangkan kanker hati sekunder adalah kanker yang tumbuh di organ lain kemudian menyebar ke hati, misalnya penyebaran dari kanker lambung, kanker usus, kanker paru-paru, dan kanker payudara.
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker hati juga terbagi dalam beberapa tahap atau stadium. Istilah stadium yang biasa dipakai adalah BCLC, yaitu BCLC A,B,C, atau D.
"Adanya stadium ini bermanfaat bagi dokter dan pasien untuk memutuskan rencana dan tahap pengobatan. Jika pasien mendapatkan diagnosis terkena kanker hati, sebaiknya segera minta dokter menjelaskan tahapan stadium kanker tersebut," ujar Chyntia.
Stadium awal disebut dengan Stadium A. Pada kondisi ini, terdapat satu tumor berukuran sedang <5 cm, atau 2-3 tumor dengan ukuran < 3 cm. Pada tahap ini, fungsi hati masih terbilang normal atau sangat minimal bila terganggu.
Jika tumbuh beberapa tumor besar di hati maka pasien telah masuk pada Stadium B.
Namun, kondisi pasien secara umum masih baik dan fungsi hati belum mengganggu. Kemudian, jika kanker sudah menyebar ke pembuluh darah, kelenjar getah bening, atau organ tubuh lain maka pasien sudah masuk pada Stadium C. Pada stadium ini, hati masih berfungsi tetapi kondisi pasien mulai memburuk.
Jika kondisi fisik semakin memburuk demikian juga fungsi organ hati maka pasien sudah masuk pada Stadium D.