Bisnis.com, JAKARTA - Masalah gangguan pencernaan seperti maag sangat umum terjadi. Umumnya sakit maag disebabkan oleh pola makan yang tidak benar disertai dengan konsumsi jenis makanan yang sensitif bagi lambung.
Beberapa orang mengalami maag karena pola hidup yang tidak sehat seperti BAB tidak teratur, merokok konsumsi soda dan alkohol, serta obesitas.
Sebetulnya maag merupakan gangguan keseimbangan antara faktor agresif dari asam lambung, makanan, obat-obatan, dan juga infeksi H. pylori dengan lapisan lambung atau pembuluh darah mukosa di lambung.
Gejalanya ditandai dengan rasa penuh di ulu hati, mual, muntah, dan rasa terbakar di ulu hati. Maag sebetulnya dapat sembuh dengan pengobatan standar dan perubahan pola makan yang benar atau dengan mengurangi faktor risiko.
Lalu kapan maag dikatakan berbahaya dan butuh penanganan dokter?
Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero hepatologi RS Pondok Indah-Puri Indah Hendra Nurjadin, berikut ini tanda-tanda bahaya maag:
1. Mual dan muntah tidak membaik dengan pengobatan standar
2. Muntah darah
3. BAB darah berupa kotoran yang hitam, lengket, dan berbau khas
4. Anemia tanpa sebab yang jelas
5. Penurunan berat badan bermakna tanpa diketahui sebabnya
6. Kesulitan menelan
7. Adanya benjolan di bagian perut bagian atas
8. Riwayat keluarga kanker lambung
9. Keluhan sakit maag muncul setelah usia di atas 45 tahun atau 55 tahun.
Apabila Anda mengalami kondisi ini, silakan langsung berkonsultasi pada dokter.