Bisnis.com, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengungkapkan kasus campak di seluruh dunia naik tiga kali lipat dalam kuartal I/2019.
Seperti dilansir dari Reuters, Selasa (16/4/2019), WHO menyebutkan ada 112.163 kasus dalam periode Januari-Maret 2019.
Adapun BBC melaporkan bahwa WHO menyatakan bahwa data yang mereka kumpulkan menunjukkan adanya tren kenaikan yang jelas. Kondisi ini pun terjadi di seluruh benua, di mana Afrika menjadi daerah dengan pertumbuhan tertinggi, yakni hingga 700% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, angka itu bisa jadi lebih besar lagi di lapangan karena hanya 1 dari 10 kasus yang biasanya dilaporkan.
Ukraina, Madagaskar, dan India juga tercatat sebagai negara dengan jumlah kasus campak yang besar, di mana angkanya mencapai puluhan ribu kasus per 1 juta orang. Kenaikan yang tinggi terjadi pula di Brasil, Pakistan, serta Yaman, dan banyak menimpa anak-anak.
Naiknya jumlah kasus campak terjadi pula di negara-negara dengan cakupan vaksinasi yang luas, seperti AS dan Thailand.
Campak disebabkan oleh virus dan terkadang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk infeksi paru-paru dan otak. PBB menyatakan bahwa campak sebenarnya penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin yang tepat.
Sayangnya, cakupan imunisasi di seluruh dunia terhenti di angka 85%. Padahal, untuk mencegah penyebaran kasus campak, tingkat imunisasi mesti menyentuh angka 95%.
Dalam sebuah kolom di CNN, pejabat tinggi WHO Henrietta Fore dan Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan bahwa informasi yang membingungkan dan kontradiktif terhadap vaksin turut menjadi penyebab.
"Adalah suatu hal yang dapat dipahami, dalam kondisi sekarang, bagaimana orang tua bisa kebingungan," ujar mereka.
Tetapi, lanjut Fore dan Ghebreyesus, pada akhirnya tidak ada perdebatan mengenai pentingnya vaksin. Keduanya menyebutkan lebih dari 20 juta nyawa berhasil selamat melalui vaksinasi campak sejak 2000.
Sejumlah negara pun telah mewajibkan imunisasi. Italia misalnya, melarang anak di bawah 6 tahun untuk bersekolah di sekolah umum jika mereka tidak mendapatkan vaksin untuk cacar, campak, dan penyakit lainnya.
Pemerintah New York, AS juga mewajibkan warganya untuk divaksin atau dikenakan denda.