Suasana di sebuah tenant di Halal Park di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta/ Bisnis-Eva Rianti
Fashion

HijUp Jadi Inisiator Halal Park di GBK

Eva Rianti
Selasa, 16 April 2019 - 16:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kehadiran Moslem District Destination Halal Park yang baru diresmikan hari ini, Selasa (16/4/2019), merupakan mimpi besar bagi Indonesia. Hal itu mengingat potensi dan peluang yang sangat luas dalam industri wisata halal bagi negara dengan penduduk muslim terbsar di dunia.

Di balik lahirnya pusat gaya hidup halal di Indonesia itu, banyak kalangan yang berperan besar termasuk pelaku industri. Salah satunya adalah Diajeng Lestari, owner Hijup, yang merupakan inisiator dari Halal Park.  Hijup sendiri adalah Islamic fashion e-commerce pertama di dunia yang berdiri pada 2011.

“District Halal adalah action plan yang di-follow up secara konkret. Ini menjadi sebuah ekosistem di mana para pelaku industri wisata halal bisa saling bertemu dan berinovasi,” tutur Diajeng dalam pembukaan Halal Park yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Dia menjelaskan, di Halal Park terdapat berbagai tenant yang terdiri dari sejumlah label fesyen muslim, berbagai kuliner, hingga kafe. Tak hanya itu, rencananya juga bakal mendirikan sebuah museum tentang sejarah Islam.

Untuk benar-benar mengangkat konsep halal yang sustainable, di Halal Park diterapkan pembiayaan syariah dengan merangkul dan berkolaborasi bersama perbankan syariah serta peer to peer (P2P) syariah.  

“Harapannya ini menjadi sejarah starting point untuk mengembangkan industri wisata halal di Indonesia dan semoga bisa menumbuhkan market dan jadi pusat wisata halal dunia,” lanjutnya.

Rencananya, pembangunan Halal Park akan membutuhkan waktu selama 2 tahun, atau selesai pada 2020. Untuk saat ini, baru sekedar prototype-nya saja.

Sebagai informasi, berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI), Indonesia telah dinobatkan sebagai nomor 1 destinasi wisata halal, bersaing dengan ratusan  negara lainnya, termasuk Malaysia, Turki, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.

Seiring dengan indeks tersebut, potensi pasar fashion muslim pada 2020 diperkirakan sebesar Rp 327 miliar. Apalagi, saat ini Indonesia berada di peringkat kedua di sektor fashion.

Penulis : Eva Rianti
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro