Bisnis.com, JAKARTA - Setiap orang yang memutuskan untuk berhijrah dan menjalani kehidupan yang lebih dekat dengan Sang Pencipta, tentu memiliki ceritanya masing-masing.
Seperti Teuku Wisnu yang mempunyai cerita dalam perjalanan hijrahnya yang penuh liku, namun ternyata membuatnya semakin kuat untuk mendalami ilmu agama.
Sosok Teuku Wisnu sudah tak asing lagi, mengingat aktor kelahiran 4 Maret 1985 berdarah Aceh ini sudah membintangi sejumlah sinetron, film dan iklan. Sejak beberapa tahun terakhir, Teuku Wisnu memutuskan untuk hijrah. Kesungguhannya dalam mendalami agama pun tampak dari penampilan serta kesibukan dalam kesehariannya.
Lulusan Hubungan Internasional Universitas Moestopo Jakarta ini mengambil langkah penting dalam hidup, serta kariernya sebagai artis setelah memutuskan hijrah. Suami Shireen Sungkar tersebut perlahan namun pasti mulai meninggalkan gemerlap panggung hiburan dan fokus memperdalam ajaran agama.
Baginya melepaskan hal duniawi, termasuk karier yang tengah cemerlang, bukan hal yang sulit jika kebahagiaan lahir batin sudah dirasakan.
Wisnu menjelaskan bahwa perjalanan hijrahnya dimulai ketika dia mulai merasa saat menjalankan hidup merasakan kehampaan. Menurutnya ketika menjalani hidup ada perasaan mengganjal yang membuatnya tidak merasakan arti bahagia dengan apa yang telah diperolehnya.
Dengan besarnya penghasilan yang ia miliki Wisnu merasakan harta tidak membuatnya memahami arti kebahagiaan dan terdapat beberapa poin yang membuatnya semakin mantap untuk berhijrah.
“Waktu itu merasa bimbang dan merasa galau yang kemudian saya mencoba muhasabah diri serta pada saat itu saya merasa amat takut akan kematian dan takut banget pada saat itu sehingga, dari dua poin tersebut saya mulai untuk menuju pribadi yang lebih baik dimata Allah,” jelasnya.
Wisnu mengungkapkan bahwa agar dirinya tetap dapat istiqomah salah satunya adalah menjalankan apa yang diajarkan oleh guru-guru yaitu para ustaz, yakni sering bergaul dengan orang-orang baik.
“Pernah nanya sama ustaz apa yang harus dipelajari ketika mulai berhijrah, kembali lagi adalah melihat para ustaz adalah untuk bergaul dengan orang yang baik, satu frekuensi dan menuntut ilmu di kajian-kajian ilmu untuk mencharge iman kita,” ujar Wisnu.
Wisnu pun menyebut bahwa pada Ramadan ada banyak momen dan agenda kebaikan yang dia dapatkan.
“Alhamdullilah, ada beberapa kesibukan di Ramadan tahun ini seperti agenda kajian, hijrah fest, banyak acara kajian di Ramadan tahun ini,” ujarnya.
Wisnu pun berharap agar semua orang bisa terinspirasi dan menantikan bulan Ramadan dan dapat dimaksimalkan sebaik mungkin.
“Jujur banyak sekali kekurangan yang saya lakukan, saya sadari hal-hal yang sebenarnya dapat kita maksimalkan di bulan Ramadan, tapi tetap jangan putus dan jangan menyerah terus beribadah sebaik-baiknya, semoga amalan ibadah kita dapat diterima, jadi momen yang tidak terlupakan sehingga bisa mempererat kita satu sama lain mungkin dari situ juga kita bisa bertemu dengan ustaz, sahabat dan saudara-saudara kita yang lain,” tambahnya.
Wisnu pun juga sadar akan pendapat masyarakat terhadap tren hijrah yang sedang marak di berbagai kalangan.
“Dibilang tren, kalau tren positif alhamdullilah, saya tidak mempermasalahkan bagaimana caranya tren positif ini untuk dipertahankan agar teman-teman yang ikut bisa istiqomah di jalan ini, karena tidak ada yang tau ketika ada seseorang hanya ikut tren untuk berhijrah ternyata dia belajar malah lebih dalam dibanding yang lain” pungkasnya.