Bisnis.com, JAKARTA – Setiap hubungan selalu memiliki masalah. Salah satunya adalah ketidakpekaan terhadap sesuatu hal menyakitkan yang berulangkali dilakukan hingga menjadi kebiasaan. Kebiasaan tersebut kerapkali membuat hubungan menjadi tidak harmonis.
Untuk itu, penting untuk mengetahui adanya kebiasaan yang tidak sehat dalam sebuah hubungan. Sebab, kadangkala Anda mungkin tidak menyadari bahwa pasangan Anda tiba-tiba membuat jarak dan mengurangi perhatiannya terhadap Anda.
Berikut ini lima kebiasaan yang cenderung mendorong pasangan Anda menjauh dan menciptakan jarak emosional dengan Anda, dilansir dari Psychologytoday, baru-baru ini.
Baca Juga Puasa Tapi Pacaran? Simak Ini Hukumnya |
---|
Pertama, terlalu banyak mengkritik. Dalam ilmu psikolog, rasio emas untuk komunikasi adalah 80% berupa argumen positif atau netral, dan hanya 20% berupa kritikan atau arahan.
Namun, pada beberapa pasangan, rasio tersebut hampir kebalikannya. Ketika salah satu anggota pasangan terus-menerus menyuarakan ketidakpuasan atau keluhan-keluhan, itu bisa melemahkan semangat pasangannya, bahkan menimbulkan emosi yang sulit terkendali.
Kedua, ketidakcocokan argumen atau pembicaraan. Ketika salah satu anggota pasangan menjadi komunikator yang jauh lebih baik tentang masalah emosional daripada yang lain, itu bisa saja menimbulkan konflik atau pertengkaran.
Pasangan yang tidak berkomunikasi dengan baik atau yang tidak bisa mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan lancar kemungkinan tidak bisa mempertahankan argumennya.
Padahal, seiring berjalannya waktu akan muncul kesadaran bahwa tidak ada gunanya berdebat atau mengemukakan kekhawatiran karena keduanya tidak pernah bisa menang. Sayangnya, hal itu bisa membuat pasangan menarik diri mereka.
Ketiga, kurangnya empati terhadap tekanan emosional. Ketika salah satu anggota pasangan berada dalam tekanan emosional, dan pasangan mereka gagal menunjukkan belas kasih atau empati, itu dapat menciptakan dampak yang buruk.
Usahakan, pasangan Anda bisa menjadi orang yang paling diandalkan untuk mendukung dan berbagi kasih sayang selama masa-masa sulit, dan ketika mengalami kegagalan. Dengan demikian, tidak butuh tempat lain untuk melampiaskan kebutuhan emosional tersebut.
Keempat, mengabaikan keluhan penting. Terlalu banyak keluhan adalah masalah. Namun, jika mengabaikan keluhan-keluhan pasangan yang penting, terutama ketika keluhan tersebut dibahas berulang-ulang, itu akan membuat pasangan merasa diabaikan.
Salah satu contoh paling umum dari dinamika ini adalah ketika salah satu anggota pasangan, istri atau suami, mengajukan kekhawatiran tentang merasa tidak puas secara seksual atau frustrasi oleh kurangnya keintiman.
Kelima, technofrence. Di era digital ini sangat banyak orang yang kecanduan ponsel dan secara tidak sadar ternyata mengabaikan pasangan.
Ketika ponsel terus-terusan dilihat atau digunakan selama makan malam, atau ketika sedang menonton bersama, bahkan selama momen intim, itu dapat memberikan efek dramatis pada suasana hati, kebahagiaan, dan kepuasan hubungan pasangan Anda.
Pada umumnya, semua perilaku ini terjadi di sebagian besar hubungan. Tetapi yang jelas, ketika terjadi dengan frekuensi yang signifikan dan menjadi kebiasaan, bisa saja terjadi pertengkaran atau konflik yang signifikan pula.
Jika Anda melihat perilaku-perilaku tersebut ada dalam hubungan Anda dan pasangan, sementara Anda tidak paham tentang frekuensinya yang berlebihan atau tidak, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan pasangan Anda.