Bisnis.com, JAKARTA--Menjadikan ibu rumah tangga yang berdaya menjadi misi yang ingin diwujudkan melalui program Coding Mum. Para ibu rumah tangga dapat membuktikan diri bahwa mereka bisa berkarya di bidang teknologi tanpa meninggalkan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.
Coding Mum adalah bagian dari program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk mendorong dan mencetak jutaan wirausawan atau entrepreneur di Indonesia. Dengan latar belakang banyaknya ibu rumah tangga yang sebenarnya well educated namun karena sesuatu hal memilih tinggal di rumah.
Apabila ibu rumah tangga mempunyai waktu luang, misalnya 4-5 jam akan menjadi produktif apabila diisi dengan part-time menjadi web designer atau front end programmer. Presiden Komunitas Coding Mum Indonesia Heni Prasetyorini mengatakan program Bekraf tersebut dapat memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga mendapatkan kelas untuk belajar coding membuat website.
Materi utama Coding Mum biasanya membuat web design, seperti mengenalkan materi layout wireframing, HTML 5, CSS 3, Javascript, Bootstrap, Jquery, DOM dan PHP. Menurutnya materi yang diberikan merupakan materi yang sulit. Meski tampak kepayahan dalam belajar, menurutnya materi yang diajarkan sangat berguna untuk masa depan.
Dia mengatakan program coding mum tersebut sudah di mulai sejak 2015, hingga 2018 program tersebut telah dijalankan di 23 kota dan tiga negara seperti Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia. Hingga saat ini, lanjutnya, program Coding Mum telah memiliki 500 alumni.
“Agar program edukasi tetap berjalan, maka beberapa wakil alumni diundang ke Surabaya pada November 2018 kemudian kami membentuk komunitas ini,” kata Heni kepada Bisnis.com.
Heni mengatakan dengan komunitas Coding Mum tersebut, kegiatan yang telah dilakukan adalah program edukasi seperti REBOAN yakni Web Seminar secara langsung lewat facebook dan CMC (Coding Mum Challenge). Kedua program tersebut dilakukan secara online dan di ikuti oleh alumni dan anggota di seluruh Indonesia, bahkan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri.
“Beberapa alumni ada yang sudah bekerja membuat website dan adroid application developer, trainer atau digitalpreneur,” katanya.
Dia mengatakan salah satu keuntungan yang dapat diraih oleh alumni Coding Mum misalnya dapat membuat bisnisnya yang semula manual menjadi digital. “Misalnya bisnis salon biasa menjadi salon digital dengan konsep starup,” katanya.
Kendati begitu dia mengarakan, melalui Coding Mum tidak dapat langsung instan mencetak ibu rumah tangga untuk menjadi seorang programmer. Pasalnya, menurutnya materi yang diajarkan masih sebatas untuk website basic statis saja, dan baru tiga bahasa coding seperti HTML 5, CSS3, dan Javascript.“Untuk yang lainnya alumni bisa belajar secara mandiri,” lanjutnya.