Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengimbau masyrakat menjaga kebersihan pascafenomena sebanyak 957 warga Pacitan, Jawa Timur terserang hepatitis A.
“Istilah saya diistirahatkan livernya, liver itu lebih banyak kerja untuk karbohidrat, gula. Itu biasanya kita kurangin. Hepatitis kan tidak ada obatnya, tadi saya bilang istirahat, itu virus, imbauan untuk masyarakat jaga kebersihan, sebelum makan cuci tangan dulu,” kata Nila dikutip dari siaran pers Kemenkes pada Rabu (3/7/2019), di Gedung DPR RI, Jakarta.
Masa inkubasi atau perkembangan penyakit hepatitis A dalam tubuh selama 15-50 hari, sementara masa penyembuhannya sekitar 2 minggu, bahkan bisa kurang atau lebih dari 2 minggu.
“Secara epidemiologi kita harus lihat daerah mana yang kena. Kalau dalam satu aliran sungai, mungkin aliran sungai itu yang harus kita perhatikan. Barusan saya dapat informasi air-air di situ sedang diperiksa di laboratorium, jadi ada beberapa lab di Surabaya, kita kirim untuk memeriksa air itu,” ujar Nila.
Menkes mengatakan sudah ada arahan ke pemerintah daerah dan sudah bergerak melakukan penanganan.
“Tentu yang pertama kita harus menolong korban, kemudian kita mencari dari mana asalnya ini (virus hepatitis A) dan kita harus cari hulu dari permasalahan ini apa. Apa betul dari air sungai, apa betul dari orang yang BAB dan kemudian membawa virus itu, dan sebagainya,” kata Nila.
Trenggalek
Masalah hepatitis A tidak hanya terjadi di Pacitan, saat ini penyakit tersebut telah menyerang warga Trenggalek. Karena itu, Nila menekankan kepada warga untuk menjaga kebersihan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes dr Wiedra Waworuntu, MKes mengatakan kasus hepatitis A di Pacitan merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), sementara Trenggalek tidak.
“Pacitan sudah ditetapkan KLB, Trenggalek tidak, karena masalah hepatitis A di sana sudah bisa ditanggulangi,” katanya.
Status KLB di Pacitan tidak akan ditarik sebelum kasus penularan berhenti, kemudian telah melewati 2 kali masa inkubasi.