Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan kepada wanita yang supersibuk pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi pada usia 6 bulan kelahirannya susu formula.
"Menyusui itu kalau dihitung cost lebih hemat. Lalu, susu kaleng beli pakai uang, tapi kalau menyusui kan nggak bayar. Satu hal yang menguntungkan sehingga uang buat susu bisa disimpan yang lain," ujar Nila saat acara Workshop Pekan ASI Sedunia tahun 2019 di Gedung Kementerian Kesehatan pada Rabu (8/8/2019).
Selain terdapat segala macam gizi seperti zat DHA dan vitamin yang terdapat didalamnya, Nila menerangkan ASI membuat hubungan ibu dan anak menjadi lebih kuat sehingga terbentuk hubungan kasih sayang antara keduanya.
"Susu formula itu benda mati, tetapi ASI itu adalah benda hidup. Maksud Tuhan Yang Maha Esa menciptakan ASI mungkin menciptakan aliran dari ibu dan anak, sehingga ikatan ibu dan anak menjadi kuat," sambungnya.
Nila mendorong ibu yang baru melahirkan anaknya untuk segera meletakkan bayinya ke perut atau dada ibunya sehingga bayinya bisa mencari puting susu ibunya sendiri.
Pemberian ASI, menurutnya, harus terus dilakukan tidak hanya dalam enam bulan masa pemberian ASI eksklusif tapi juga dalam masa tumbuh kembang selama 2 tahun.
Menkes pun menekankan bagi ibu untuk memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) tanpa perasa makanan karena bayi sendiri belum bisa mengecap rasa makanan.
"Kadang-kadang ibu-ibu ini memberikan garam dan gula untuk makanan bayinya. Itu tidak perlu karena bayi sendiri belum bisa merasa. Hal ini yang menyebabkan nantinya bayi bisa berpotensi mengidap penyakit jantung dan gagal ginjal," terangnya.
Karena itu, Nila menyebut menyusui bersinggungan langsung terhadap ketahanan pangan dan pengentas kemiskinan karena bayi yang mengonsumsi ASI dipastikan memiliki gizi yang cukup.