Bisnis.com, MAGETAN - Lokasi wanawisata di Kabupaten Magetan yang kekinian ini bisa jadi destinasi Anda untuk berakhir pekan. Bagi yang ingin menikah atau sekadar foto pre-wedding dengan latar pepohonan yang menyejukkan juga bisa.
Objek wisata Lawu Green Forest di Jalan Sarangan-Cemoro Sewu Kilometer 5 Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, ini menyediakan taman hutan dan taman anggrek dengan berbagai jenis tanaman berbunga indah, cocok juga latar foto pre-wedding atau lokasi pernikahan berkonsep back to nature.
Letaknya tidak jauh dari Mojosemi Forest Park. Namanya Lawu Green Forest (LGF). Wana Wisata LGF mengelola lahan Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur seluas empat hektare (ha).
Pengunjung bersantai di gazebo Lawu Green Forest, Magetan. (Solopos/Sri Sumi Handayani)
Selain taman hutan dan taman anggrek, LGF menyediakan fasilitas restoran, outbound, camping ground, wahana permainan, dan taman hutan. Tiket masuk ke LGF yang buka pukul 08.00 WIB-17.00 WIB ini gratis.
Tetapi untuk masuk ke sejumlah objek di LGF, seperti taman anggrek maupun taman hutan membayar Rp5.000.
Untuk kebutuhan konsumsi, restoran LGF yang berkonsep family restaurant siap memanjakan perut pengunjung dengan aneka masakan berbahan iga, daging sapi, ayam, ikan, bebek, satai, dan lain-lain.
Kisaran harganya Rp18.000-Rp35.000 per porsi. Jangan lupa mencicipi minuman yang cocok diseruput pada hawa dingin, yakni wedang JKJS atau jahe, kencur, jeruk, serai. Selain itu kopi, teh, dan aneka jus buah yang harganya Rp5.000-Rp9.000 per gelas juga siap menambah nikmat saat-saat bersantap.
Restoran joglo ini konsep interirornya tradisional dan cukup unik. Pengelola memanfaatkan patahan pohon untuk membuat furnitur. Hasilnya satu set meja dan kursi di restoran LGF dibuat dari pohon kina dari sisa pembangunan.
Keunikan lainnya, LGF juga menyiapkan gazebo dari kandang kebo, bekas lumbung padi, dan lain-lain. Bangunan itu digunakan sebagai tempat makan dan musala.
Pintu masuk Lawu Green Forest, Mageran. (Solopos/Sri Sumi Handayani)
Manager LGF, Radina Amalia, menyampaikan mereka tidak menebang pohon besar tetapi pohon perdu saat membuka lahan. Menurut dia, tata letak joglo restoran disesuaikan letak pohon.
"LGF menawarkan ratusan spesies tanaman anggrek di taman anggrek. Ada ATV juga untuk orang-orang yang ingin berkeliling di antara pepohonan. Ada sejumlah spot selfie, outbound, camping, dan parkir LGF juga luas sehingga bus pun dapat masuk. Jarang kan ada lahan parkir luas di hutan," kata Radina.
LGF juga membuka kesempatan bagi pasangan yang ingin melakukan sesi pemotretan prewedding. Bahkan LGF mempersilakan menyelenggarakan pernikahan dengan tema rustic wedding.
"Wisatawan kadang lebih suka yang enggak terlalu bising. Kami masih akan membangun villa. Konsepnya bangunan jawa karena menyatu dengan alam," tutur dia.
Intinya, lanjut Radina, LGF adalah tempat wisata untuk semua kalangan. LGF juga siap memenuhi setiap kebutuhan pengunjung yang ingin menepi sejenak dari kebisingan perkotaan.
Pesona pohon-pohon besar yang tidak akan dapat ditemui di kota, makanan lezat, spot swafoto dengan latar belakang pepohonan tinggi, taman anggrek, maupun taman hutan, atau menggelar tenda dan berkemah di antara pepohonan, semua bisa dilakukan di LGF.