Bisnis.com, JAKARTA - Aktor asal Korea Selatan Park Seo-joon kembali menghiasi layar lebar lewat film teranyarnya The Divine Fury. Film ini sudah bisa disaksikan penonton Indonesia sejak Rabu (14/8/2019).
The Divine Fury berkisah tentang petualangan seorang petinju bernama Yong-hoo (Park Seo-joon) yang dianugerahi kekuatan stigmata. Kekuatan tersebut dimanfaatkan Yong-hoo untuk melakukan ritual pengusiran setan bekerja sama dengan pastur Ahn (diperankan Ahn Sung-ki).
Dalam perjalanannya mengusir setan, kedua karakter ini menargetkan untuk melakukan ritual terhadap uskup hitam yang dipenuhi kekuatan setan bernama Ji-shin (diperankan Woo Do-hwan).
Selama 129 menit film ini berjalan, penonton akan lebih banyak disuguhi adegan laga dibandingkan horor. Itu sebabnya film ini tampaknya lebih cocok dianggap sebagai tayangan thriller action.
Meski begitu, film ini banyak menampilkan properti yang kurang nyaman dilihat bagi sebagian orang dan bisa menimbulkan ketakutan, seperti wajah menyeramkan, darah, hingga...jantung manusia.
Unsur relijius tergambar jelas dari aksesoris salib, jubah pastur, air suci, dan cincin, sementara pemeran utama film ini dikenal sebagai seorang yang tidak percaya dengan adanya Tuhan.
Menariknya, film yang diproduksi KEYEST bekerja sama dengan Lotte Entertainment ini memiliki porsi pembagian adegan yang relatif seimbang, baik drama, thriller, laga hingga komedi.
Rasanya keliru jika menyematkan film ini ke dalam genre horor karena bukan hantu atau jumpscare yang akan membuat penontonnya teringat pada film ini. Film ini justru menjual aksi laga Yong-hoo yang menjadi fokus diimbangi sisi drama pada karakter Pastur Ahn.
"Dengan koreografi laga yang indah serta komedi ringan drama yang fokus pada karakter, film ini menyajikan efek thrilling bagi penontonnya," tulis Jennie Kermode dari situs review Eye For Film.
Di sisi lain, film ini juga mendapat kritik.
"Selain roh-roh bayangan dan tipuan visual, The Divine Fury gagal membuat takut penonton yang mendambakan sensasi dari film pengusiran setan pada umumnya," tulis James Marsh dari South China Morning Post dikutip dari situs review film, Rotten Tomatoes.