Film Gundala/Istimewa
Entertainment

Gundala: Mampukah Jadi Patriot di Bioskop?

Ria Theresia Situmorang
Kamis, 29 Agustus 2019 - 07:17
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Di antara puluhan superhero adaptasi komik Indonesia, Jagat Sinema Bumi Langit sebagai rumah produksi memilih memfilmkan Gundala sebagai debut patriot pertamanya yang sudah dapat ditonton pada Kamis (29/8/2019) hari ini. 
 
Premis film ini tidak bisa dibilang sederhana karena latar belakang Sancaka sebagai Gundala sendiri memang sudah mengalami kepahitan hidup sejak dari kecilnya.
 
Meski Joko Anwar menyebut film ini dipasarkan untuk segala umur, Gundala tampaknya menampilkan banyak adegan kekerasan tak langsung di paruh pertama cerita yang mungkin akan membuat penontonnya meringis. Namun, kembali lagi, film ini disajikan autentik mengikuti cerita komik untuk meminimalisir distorsi, sehingga unsur kekerasan harus tetap ditampilkan meski samar-samar.
 
Awalnya, menonton film dengan banyak aktor dan aktris mumpuni yang didapuk sebagai pemeran pendukung di dalamnya terbilang keren, namun konsistensi banyaknya karakter membuat film ini sulit dicerna oleh penonton awam. 
 
Porsi komedinya pas, begitupun dengan mistisnya. Namun, tidak dengan adegan laganya. Abimana Aryasatya berkelahi dengan jeda waktu terbata-bata, yang seakan mengingatkan penontonnya kalau ia bukanlah aktor laga. 
 
Belum selesai membangun karakter, Gundala dihadapkan dengan berbagai macam masalah yang terlalu rumit untuk sebuah film debut. Ya, konflik politik. Belum lagi, bumbu-bumbu kecil percintaan dan keluarga yang harusnya lebih ditonjolkan untuk menampilkan jati diri. 
 
Kualitas filmnya bagus, penonton benar-benar dimanjakan saat menonton film ini. Namun, ada saja efek CGI yang kurang rapi yang terlihat, sehingga membuat visual filmnya sedikit terluka. Adegan dengan menggunakan petir sebagai kekuatan Gundala sendiri terlihat yang cenderung kaku.
 
Kembali lagi, film ini merupakan karya anak bangsa yang dibuat untuk merayakan kepatriotannya. Genre superhero pernah menjadi raja di bioskop Indonesia karena film Marvel. Namun, tampaknya sulit menyamakan pasar Gundala dengan film-film besutan Marvel.
 
Karena penonton film Indonesia pada dasarnya hanya mencintai dua genre, komedi dan horor. 
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro