Bisnis.com, BENGKULU — Boga bahari atau seafood acap kali gampang ditemui di kota pinggir pantai. Begitupun dengan Bengkulu, boga bahari menjadi hidangan yang banyak tersaji di rumah makan di sana.
Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 menjajal sajian laut di Bengkulu, Minggu (15/9/2019). Di wilayah yang pernah dijajah Inggris ini, tim menyambangi Rumah Makan Dapur Perahu di Jalan Bencoolen, tak terpaut jauh dari Benteng Marlborough.
Pada pandangan pertama, muncul kesan restoran ini serupa dengan di Jakarta dan kota besar lainnya. Desain minimalis dan aneka furnitur kayu ditata rapi dan resik. Dapur Perahu serasa tempat makan bagi kalangan anak muda.
Tim mencicipi Seafood Beserak. Beserak berarti berhamburan atau berserakan. Kerang, udang, cumi, jagung, dan lobster dengan berat keseluruhan 2 kilogram dimasak dalam satu kuali.
Tim memilih hidangan yang dimasak dengan saus padang, “saus sejuta umat” bagi para penggemar boga bahari. Bahan dari fauna laut seberat 2 kilogram sekira cukup disantap oleh 4—5 orang.
Setelah matang, kerang, udang, cumi, jagung, dan lobster diserakkan pada kertas minyak di atas meja. Cara penyajian seperti ini bukan hal baru; sebuah kelaziman di kota-kota besar.
Lobster menjadi istimewa pada menu Seafood Beserak. Ukurannya sedang, tak terlampau kecil maupun terlalu besar. Tekstur yang lembut dan pedas dari padang memberi sensasi gemetar di lidah.
Untuk menikmati Seafood Beserak, tim merogoh kocek dua lembar merah rupiah (Rp200.000). Bila disantap empat orang, patungan selembar biru rupiah (lima puluh ribu rupiah) cukup untuk menebus Seafood Beserak.
Selain menu boga bahari, Dapur Perahu juga menjajakan menu kopi dengan beragam cara penyeduhan. Dapur Perahu buka Selasa hingga Minggu, tutup setiap Senin.
