Peserta bermain game online /JIBI-Nurul Hidayat
Health

Gim Ponsel Dinilai Bisa Membantu Pendeteksian Demensia

Syaiful Millah
Rabu, 18 September 2019 - 16:04
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan dari University of Kent, Inggris mengungkapkan bahwa gim populer dalam ponsel pintar bisa memberikan informasi bermanfaat tentang fungsi kognitif pengguna.

Dilansir dari Healthline, Rabu (18/9/2019) para penulis studi ini melakukan serangkaian tes kognitif berbasis kertas. Selanjutnya, para peserta diminta untuk menghabiskan 10 menit bermain gim ponsel pintar seperti Tetris, Candy Crush Saga, dan Fruit Ninja.

Menggunakan sensor yang terpasang pada ponsel pengguna, para peneliti mengumpulkan data tentang ketukan, gesekan, dan gerakan rotasi peserta selama bermain gim. Mereka menemukan bahwa ada keterkaitan antara kecepatan dan intensitas gerakan dengan kinerja kognitif.

Berdasarkan temuan itu, para penulis menyimpulkan bahwa gim dalam ponsel pintar dapat digunakan untuk mengidentifikasi perubahan kemampuan motorik di antara orang dengan penyakit Alzheimer dan demensia, cedera otak traumatis, atau kondisi lain yang menyebabkan penurunan kognitif.

Di luar penelitian baru tersebut, dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan di bidang psikiatri digital dan informatika klinis juga menunjukkan ketertarikannya terhadap penggunaan data ponsel pintar untuk menilai kesehatan kognitif dan status mental seseorang.

Temuan awal menunjukkan bahwa cara kita menggulir, mengetik, dan berbicara di ponsel dapat memberikan informasi berharga tentang kontrol kognitif, pemrosesan informasi, dan suasana hati. Informasi ini diharapkan bisa membantu pendeteksian perubahan status mental dan kesehatan.

“Saya kira ada potensi besar dalam penggunaan teknologi sehari-hari untuk mendeteksi tanda-tanda awal penurunan kognitif,” kata Keith Fargo, Direktur Program Ilmiah Alzheimer’s Association.

Dia melanjutkan bahwa deteksi dini perubahan kognitif sangat penting untuk memberikan pengobatan yang efektif dan membatasi hilangnya fungsi lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, penurunan kognitif disebabkan oleh kondisi medis yang dapat diobati.

Sementara, dalam kasus lainnya, hal itu merupakan tanda penyakit Alzheimer atau bentuk lain dari demensia. Fargo mengungkapkan bahwa saat ini memang belum ada obat untuk penyakit seperti itu tetapi ada obat-obatan yang tersedia untuk mengelola beberapa gejala.

Dia juga menyarankan kepada setiap orang yang merasa mengalami penurunan kognitif untuk datang ke dokter dan melakukan konsultasi.

Selain itu, dia juga mendorong orang dewasa yang lebih tua untuk meminta dokter melakukan penilaian kognitif sebagai bagian dari pemeriksaan rutin, selain tes kesehatan umum lainnya seperti diabetes, kardiovaskular, dan lain-lain.

“Pastikan Anda pergi ke kunjungan kesehatan dan pastikan Anda meminta penilaian kognitif setiap tahun,” sarannya.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro