Bisnis.com, JAKARTA - Penyanyi Lea Simanjuntak yang terlibat dalam produksi teater musikal Hairspray menilai tim yang terlibat, memiliki standar kerja internasional.
Lea mengapresiasi tim yang terlibat dalam produksi Hairspray. Sebab, saat latihan teater musikal berlangsung, telah disediakan rundown latihan secara detail menit per menit. Lalu, bila dicatatkan latihan harus selesai pada pukul 18.00 WIB, maka pemainnya harus selesai pada waktu yang ditentukan.
"Pemain teater harus latihan dari rumah. Akan sangat sulit untuk ikut latihan bila tak ada persiapan dari rumah. Jadi, tidak bisa mengulik-ngulik di tempat latihan. Kondisi ini yang saya sangat suka, ini juga menghargai waktu," ungkapnya, Kamis (24/10/2019).
Menurut Lea, cara kerja berstandar internasional sangat kurang di industri kreatif Indonesia dan harus banyak belajar dari tim teater musikal ini.
Di sisi lain, Lea tak bisa menghindari adanya tantangan dan kesulitan yang menghampiri dalam teater musikal ini. Kesulitannya adalah belajar karakter. Di Hairspray, Lea menjadi sosok yang egois dan menjadi orang yang paling memiliki kemampuan bernyanyi dibandingkan pemain lain, memiliki sikap cerewet tetapi lucu.
Selain itu, style dalam memainkan peran Hairspray, Lea juga harus menggunakan rambut palsu ala 1960-an yang kembang dan besar, atau memiliki sasak yang tinggi. Baju yang dikenakan pada saat pementasan juga harus penuh warna, besar dan kembang.
Setiap pementasan, Lea cenderung mendapatkan peran antagonis dan selfish. Tentunya Lea tidak menolak peran yang diberikan, bahkan merasa senang karena peran antagonis yang dibawakan di Hairspray adalah peran antagonis yang lucu, bisa melakukan gerakan luwes.
Strategi Lea untuk menjadi sukses memerankan sosok antagonis adalah mengingat sosok orang-orang yang pernah menjatuhkannya dan menilai rendah. Orang-orang seperti sangat banyak ditemukan oleh Lea saat meniti karir menjadi penyanyi profesional.
"Saya tidak pernah pakai label, dan saya tidak tau kenapa banyak yang tidak menerima saya. Dan saya juga selalu berjuang sendiri bersama tim saya, dan juga bikin konser juga hanya bersama tim. Banyak orang-orang yang menganggap saya tidak mampu menjadi penyanyi," ungkapnya.
Orang-orang yang mengganggap rendah Lea tidak memudarkan semangatnya. Kini Lea menjadi hal tersebut bekal untuk bermain di teater musikal.
Hairspray—The Broadway Musical adalah teater musikal dengan standar internasional. Hairspray merupakan karya Marc Shaiman, lirik oleh Scott Wittman dan Shaiman dan buku karya Mark O’Donnell dan Thomas Meehan yang akan dipentaskan di Ciputra Artpreneur selaku official venue partner pada 21-22 Desember 2019 mendatang.
Produksi berskala internasional ingin mengajak masyarakat untuk menyuarakan persatuan dan kesatuan lewat seni pertunjukkan teater. Teater musikal ini juga memegang lisensi dari Music Theatre International (MTI).