CEO Disney Bob Iger / Reuters
Entertainment

CEO Disney Bob Iger Sebut Disney+ dan Netflix Bukan Saingan

Syaiful Millah
Minggu, 3 November 2019 - 17:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan bisnis layanan streaming video akan semakin ketat, beberapa perusahaan hiburan global siap meluncurkan platformnya masing-masing dalam waktu dekat.

CEO Walt Disney Company Bob Iger menyatakan kendati bukan pemain pertama di bidang layanan ini, tetapi Disney+ - platform streaming video milik Disney – dinilainya memiliki peluang besar untuk memasuki pasar.

Secara spesifik, Iger menyebut bahwa Netflix telah membuka jalan dalam lansekap bisnis hiburan yang sekarang berubah ke arah layanan baru, berbeda dengan televisi dan bioskop. Platform tersebut saat ini merupakan layanan streaming terbesar di dunia dengan 158 juta pelanggan.

Kendati begitu, dia juga menyatakan bahwa Netflix bukan merupakan kompetitor dari Disney+. Menurutnya, masih ada peluang besar dari pasar untuk berlangganan terhadap beberapa layanan serupa.

“Fakta bahwa Netflix melakukan hal-hal yang berbeda sebenarnya tidak menjadikannya saingan di mata kami. Saya kira Netflix merupakan pemain besar dan mereka menciptakan pasar dan ruang untuk bisnis video yang direct-to-consumer,” katanya seperti dikutip Comic Book, Minggu (3/11/2019).

“Sementara kami datang dengan permainan yang juga berbeda. Dan ada banyak ruang bagi kita semua untuk menempati pasar. Mungkin, sampai batas tertentu, ada ruang untuk orang=orang memiliki lebih dari satu layanan over-the-top,” imbuhnya.

Dia melanjutkan bahwa dengan apa yang miliki oleh platformnya itu, ada potensi besar untuk dapat meraih jumlah pelanggan di pasar seluruh dunia. Tak menutup kemungkinan jumlah setara dengan Netflix atau bahkan bisa melebihinya.

Seperti diketahui, konten Disney+ akan mencakup beberapa merek yang saat ini berada di bawah naungan besar Disney, seperti Marvel, Lucasfilm, Pixar, National Geographic, dan Fox. Dengan konten yang beragam, apa yang dikatakan Iger memang bukan hal yang mustahil.

Namun demikian, dia juga menyadari bahwa bisnis di layanan ini memiliki kompetitor yang tidak sedikit, “Risiko lainnya adalah bahwa ada lebih banyak kompetisi secara umum dari luar. Apple, Amazon, NBCUniversal, AT&T Direct TV, Time Warner, semuanya akan segera bisa dinikmati,” ujarnya.

Adapun, Disney+ akan diluncurkan perdana pada 12 November 2019 di beberapa pasar seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. Iger menyebut pihaknya akan segera menyiapkan perilisan lanjutan di negara-negara kawasan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro