Ilustrasi wawancara kerja via telepon./Istimewa
Relationship

8 Tipe Wawancara Kerja yang Harus Dipelajari

Reni Lestari
Senin, 16 Desember 2019 - 18:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Wawancara kerja menjadi tahap khusus bagi mereka yang ingin mendapatkan pekerjaan impian. Ada banyak sekali cara yang dilakukan pencari kerja dalam menaklukan wawancara kerja, mulai dari mempelajari budaya perusahaan, bisnis hingga mempelajari pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh pewawancara.

Berikut ini JobStreet.com merangkum 8 tipe wawancara kerja yang biasa ditemui kandidat.

1. Wawancara Tradisional (One-on-One)

Tipe wawancara ini sering sekali digunakan dan Anda pasti familiar dengan wawancara tipe ini. Perwakilan perusahaan, biasanya HRD dan user (pengguna) akan bekerjasama untuk membuat pertanyaan untuk sesi tanya jawab untuk mengetahui apakah Anda kandidat yang mereka cari.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Ceritakan mengenai diri Anda."

"Mengapa Anda menginginkan pekerjaan ini?"

Tips wawancara:

Lakukan latihan wawancara kerja dengan teman yang bisa Anda percaya untuk membantu. Tanya pendapat teman mengenai jawaban yang Anda lontarkan dan analisa jawaban tersebut. Hal tersebut akan sangat membantu.

2. Wawancara Kelompok

Tidak seperti tipe wawancara yang pertama, tipe satu ini Anda tidak hanya akan bertemu dengan HRD saja, tapi dengan beberapa kandidat lain yang melamar untuk posisi yang sama dengan Anda. Ini adalah taktik yang digunakan oleh perusahaan saat mereka membutuhkan karyawan untuk sebuah posisi dengan jumlah yang banyak. Tipe ini membuat perusahaan melihat kelebihan masing-masing dari kandidat dan bagaimana para kandidat ini bekerja dalam grup.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat yang lain?"

"Kira-kira apa posisi yang cocok untuk Anda saat berada dalam kelompok ini?"

Tips wawancara:

Tunjukan bahwa Anda adalah team player dan menjadi kandidat yang aktif terhadap seluruh pertanyaan yang dilontarkan untuk grup karena semua itu adalah bagian dari tes. Anda akan melihat bagaimana Anda memecahkan sebuah masalah saat bekerja dalam tim, jadi jangan berdiam diri, tunjukan pada mereka apa yang Anda miliki.

3. Wawancara Telepon

Wawancara melalui telepon adalah cara paling efisien yang digunakan oleh perusahaan saat menjaring kandidat yang sulit dijangkau karena masalah jarak. Wawancara melalui telepon biasanya digunakan untuk melakukan saringan awal sebelum kandidat diundang secara langsung untuk datang ke perusahaan untuk tes. Pertanyaan yang biasa dilontarkan tidak jauh berbeda dengan wawancara face-to-face.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Menurut Anda apakah kelemahan yang ada pada diri Anda?"

"Kira-kira 5 tahun kedepan Anda akan berada di mana?"

Tips Wawancara:

Ganguan dari luar dan jaringan yang tidak baik dapat menjadi masalah untuk wawancara tipe ini, maka dari itu pilih tempat yang tidak terlalu gaduh. Anda juga perlu menunjukkan hal terbaik yang Anda miliki kepada HRD dan jelaskan secara jelas dan antusias. Cara yang baik untuk menjawab pertanyaan dengan tipe wawancara ini adalah dengan tersenyum. Ini akan menjadi cara yang jitu jika Anda melamar untuk posisi call centre, sales dan operator telepon.

4. Wawancara Video

Untuk kandidat yang berada di kota atau negara yang berbeda yang memiliki teknologi yang lebih canggih, wawancara melalui skype atau video bisa menjadi pilihan dan kini menjadi kian populer. Melalui cara ini Anda bisa merasakan sensasi wawancara face to face. Wawancara ini juga mirip sekali dengan tipe tradisional, hanya saja menggunakan media laptop atau PC.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Bagaimana Anda mengambarkan lingkungan kerja yang Anda harapkan?"

"Bagaimana Anda menghadapi tekanan kerja?"

Tip Wawancara:

Berhati-hati memilih lokasi wawancara. Pastikan Anda tidak sedang berada di lokasi yang ramai seperti internet cafe atau restoran. Pastikan Anda juga mengenakan busana yang rapih. Perlakukan wawancara video ini layaknya wawancara langsung biasa.

5. Wawancara Bursa Kerja

Wawancara busa kerja/career fair memiliki dua tujuan. Pertama adalah melakukan penilaian awal terhadap calon kandidat yang akan dipekerjakan dan kemudian untuk diundang ke perusahaan untuk menjalani wawancara secara lebih detil. Kedua adalah karena kebutuhan perusahaan yang memang menginginkan proses wawancara sekaligus dalam sehari. Tipe wawancara ini biasa dijumpai pada acara job fair.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Apa yang membuat Anda ingin hadir dalam job fair ini?"

"Apa yang membedakan Anda dari semua kandidat yang ada di sini?"

Tips Wawancara:

Anda memiliki waktu yang sangat terbatas untuk wawancara tipe ini maka dari itu Anda harus benar-benar bisa menarik perhatian dari HRD. Jabarkan dengan lugas dan singkat mengapa Anda kandidat yang tepat yang harus mereka pekerjakan. Kuncinya adalah mengenali keunggulan diri dan cocokkan dengan kebutuhan yang perusahaan inginkan, maka dari itu buat daftar poin mengenai diri Anda sebelumnya. Juga Anda harus melakukan penelitian kecil mengenai jumlah perusahaan yang bergabung dalam job fair tersebut dan apa saja target Anda.

6. Wawancara Studi Kasus

Ini adalah salah satu wawancara yang berbeda di mana Anda harus dihadapkan dengan sebuah masalah dan diminta untuk memecahkannya. Di sini, HRD ingin melihat bagaimana cara Anda menghadapi sebuah isu atau masalah dan sejauh mana kemampuan Anda dalam menghadapi tekanan. Hal ini sering digunakan untuk mereka yang biasa wawancara untuk bidang perbankan dan pekerjaan konsultan manajemen.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Buat rencana bagaimana Perusahaan X bisa mendapat keuntungan lebih dari tahun lalu."

Tips wawancara:

Untuk wawancara tipe ini, perhatikan setiap proses karena itu yang nantinya akan menjadi penentu keberhasilan Anda. Luangkan waktu untuk merangkum masalah dengan baik dan Anda muncul dengan solusi yang sesuai. Jawaban yang paling digemari untuk pertanyaan seperti ini adalah jika Anda muncul dengan solusi yang tepat yang merupakan rangkuman dari apa yang dihadapi dan apa yang seharusnya Anda katakan.

7. Wawancara Asah Otak

Pernah berhadapan dengan HRD dan Anda diberi banyak pertanyaan yang aneh hingga membuat mata Anda berkedip? Berarti Anda pernah mengalami wawancara tipe ini. Tipe ini biasa digunakan oleh Microsoft saat ingin mencari kandidat untuk kantor mereka. Sekarang tipe wawancara ini sering kali digunakan oleh perusahaan berbasis teknologi. Namun sekarang industri perbankan, marketing dan keuangan sering menggunakan tipe ini juga. Mirip dengan wawancara studi kasus, tipe ini juga akan menjadi tolak ukur sejauh mana kempuan Anda dalam menghadapi sebuah masalah.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Bagaiamana cara Anda mendaki Gunung Jaya Wijaya?"

"Jabarkan kira-kira bagaimana tuna netra melihat warna merah?"

Tips Wawancara:

Rahasia yang harus dipelajari dari wawancara tipe ini adalah jangan terkecoh dengan pertanyaan aneh yang muncul. Luangkan waktu sebentar untuk mempersiapkan jawaban dan solusi. Kombinasi dari kemampuan berpikir kritis dan luasnya pengetahuan umum dan cara berpikir yang luas akan menjadi kunci kesuksesan wawancara tipe ini.

8. Wawancara Stres

Bayangkan adegan interogasi di mana seorang polisi dan Anda harus berhadapan dengan seorang detektif yang sangat mengintimidasi dengan karakter yang sangar, berteriak pada Anda dan Anda merasa begitu ketakutan. Ok, mungkin hal itu sedikit berlebihan namun wawancara tipe stres ini akan membuat Anda berada dalam keadaan yang sangat tidak nyaman yang memang dibuat oleh HRD dan user Anda. Meski jarang digunakan namun tipe seperti ini biasanya dihadapi oleh Anda yang berada dalam tingkat manajerial.

Contoh pertanyaan yang sering digunakan:

"Apa yang membuat Anda yakin bisa bertahan disini?"

"Saya tidak tertarik dengan resume Anda. Apa yang membuat Anda yakin bahwa Anda adalah kandidat yang kami cari?"

Tips wawancara:

Sama halnya pada saat Anda harus menghadapi wawancara studi kasus atau tipe wawancara lainnya yang harus diperhatikan adalah Anda harus tetap relax dan santai untuk melewati semua proses wawancara. Ingat bahwa orang yang mewawancara Anda hanya ingin mencari titik kelemahan Anda. Jangan anggap bahwa mereka sangat galak atau kasar. Singkat kata, jangan dibawa hati!

Sangat penting mengingat bahwa seseorang tidak akan pernah siap saat menghadapi wawancara kerja. Anda mungkin akan menemui salah satu tipe wawancara selama Anda sedang mencari pekerjaan. Namun dengan Anda memiliki wawasan luas dan sedikit pengetahuan tentang perusahaan yang Anda lamar membuat proses rekrutmen menjadi lebih mudah.

Penulis : Reni Lestari
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro