Bisnis.com, JAKARTA – Teater Komunitas Berkat Yakin (Kober) Lampung menutup tahun 2019 dengan menggelar dua pementasan teater yakni Pilgrim Project (1) karya Ari Pahala Hutabarat dan Pinangan karya Anton P. Chekhov.
Kedua pementasan beda genre yang bakal ditaja di Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Lampung disutradarai founder Teater Kober Ari Pahala.
Gelatran dijadwalkan berlangsung pada 20 - 22 Desember 2019. Pilgrim digelar pada 20 - 21 Desember, sedangkan Pinangan pada 22 Desember 2019.
Dalam proses panjang garapan Pilgrim Project (1) maupun Pinangan yang sekira berjalan delapan bulanan, banyak peristiwa dan pengalaman yang menarik para aktor pemerannya.
Seperti yang diungkapkan salah seorang aktor Kober, Reza Fadlie yang menjadi pemeran dalam Pilgrim Project (1), sejak semula garapan ini memang bukan diniatkan untuk mewujudkan sebuah seni pertunjukan semata, melainkan titik tekannya lebih pada proses pencarian bagi para pelaku tentang bagaimana mereka mengenali diri sendiri; mulai dari mengenali tubuhnya, lingkungan sekitarnya, Rasulnya, dan tentu juga Tuhannya.
Dengan demikian, prosesnya dirasakan sangat berat. Selain olah tubuh setiap Senin-Sabtu para aktor juga harus menyisihkan waktu untuk berdiskusi, menonton film-film bermutu, membaca buku-buku bagus, dan observasi untuk kepentingan peran.
"Bagaimanapun, apa pun itu, demi proses Pilgrim Project saya berupaya mengerahkan semua kemampuan saya." ujar Reza di jeda waktu latihannya yang ketat dan keras.
Hislat Habib, pelatih pada pertunjukan ini, menyatakan bahwa Pilgrim Project (1) ini sesungguhnya dapat dimaknai sebagai media refleksi bagi kita semua untuk sejenak menepi dari hiruk-pikuk urusan duniawi yang kian hari makin membuat kita menjadi semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang--bila dibiarkan terus menerus--akan menggerus sensibilitas kita sebagai manusia.
"Pilgrim mengajak kita untuk kembali menengok ke dalam diri, berjalan untuk mengenal kembali maksud dan tujuan keberadaan kita. Dengan kata lain, kita diajak melakukan perjalan kembali ke sumber," ujar lelaki penyuka ziarah ini. sebagaimana siaran pers yang bditerima Bisnis.com pada Selasa (17/12/2019)
Adapun, dalam garapan naskah Pinangan, karya Anton P. Chekhov, juga ada beberapa hal menarik dalam proses kreatif estetik dalam garapan yang membuat pementasan ini patut dinantikan oleh para pecinta teater di Lampung.
Salah satu yang menarik dan langka, teks Pinangan yang biasanya dipanggungkan dalam bahasa Indonesia kali ini akan dipentaskan bahasa daerah (Lampung dialek A dan O) meski tak sepenuhnya berbahasa Lampung karena untuk beberapa adegan, aktor juga masih menggunakan bahasa Indonesia walaupun porsinya hanya sedikit.