Health

Wabah Pneumonia Misterius China Dikaitkan dengan Virus Corona Baru

Renat Sofie Andriani
Kamis, 9 Januari 2020 - 10:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Wabah pneumonia misterius yang tengah menjangkiti wilayah Wuhan, China, dikaitkan dengan jenis virus corona (coronavirus) baru.

Mengutip temuan para ilmuwan, China Central Television (CCTV) melaporkan bahwa virus ini berbeda dengan virus corona yang menyebabkan Sindrom Pernapasan Akut Parah, atau SARS.

Pada Kamis (9/1/2020) pagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa sebuah virus baru kemungkinan menjadi penyebab wabah di Wuhan.

“Diperlukan informasi yang lebih komprehensif untuk mengidentifikasi patogen itu secara positif. Virus tersebut tidak menular dengan seketika di antara orang-orang,” tutur WHO, seperti dilansir Bloomberg.

Puluhan warga telah menjalani perawatan medis di Wuhan sejak pasien pertama menampakkan gejala-gejala penyakit itu pada 12 Desember 2019.

Sebagian pasien diketahui bekerja di pasar makanan laut yang menjual organ-organ burung, ular, dan kelinci. Ada kekhawatiran bahwa virus ini kemungkinan ditularkan dari hewan.

Sementara itu, belum ada laporan tentang timbulnya korban jiwa ataupun pekerja perawatan kesehatan yang terinfeksi. CCTV mengabarkan bahwa delapan pasien telah keluar dari rumah sakit.

Penyakit itu juga tampaknya tidak menyebar di luar Wuhan. Meski beberapa wilayah termasuk Hong Kong dan Singapura telah melaporkan kasus penyakit dari turis yang pernah mengunjungi Wuhan, sejauh ini belum ada yang menunjukkan kaitannya dengan wabah pneumonia.

Menurut WHO, virus corona adalah keluarga virus yang menyebabkan serangkaian penyakit mulai dari flu biasa hingga SARS. Beberapa menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, beberapa lebih parah. Beberapa bertransmisi dengan mudah, sementara yang lain tidak.

Menurut James M. Wilson, seorang dokter anak, 'X disease' - istilah yang digunakan untuk menunjukkan penyakit yang sebelumnya tidak diketahui - adalah salah satu risiko keamanan kesehatan utama di dunia saat ini, dan menjadi prioritas untuk pemantauan global.

“Penyakit-penyakit seperti ini sering dilaporkan sangat terlambat, setelah kasus-kasus parah bermunculan,” ujar Wilson.

“Tapi sejak SARS, ada peningkatan dramatis dalam akses ke pengujian diagnostik yang canggih, sehingga memungkinkan untuk identifikasi awal virus,” paparnya.

Terkait kasus Wuhan, lanjut Wilson, China mungkin berurusan dengan virus yang tidak mematikan seperti SARS. Penyakit SARS sendiri telah menewaskan hampir 800 orang sekitar 17 tahun yang lalu.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro