Bisnis.com, JAKARTA - Wabah pneumonia yang disebabkan virus corona atau corona virus sedang menjadi perhatian dunia. Sejumlah wilayah mulai terjangkit virus yang bermula menimbulkan wabah pneumonia berat di Wuhan, China.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menyatakan telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah dan menangani kemungkinan penyebaran Virus Corona atau Novel Coronavirus (nCov) tersebut.
"Pertama, Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, laboratorium, termasuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di pintu masuk negara, baik itu dari bandara, pelabuhan maupun pos lintas darat negara," kata Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes Dr R. Vensya Sitohang dalam Jumpa Pers Update nCov di Kemenkes, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Ia mengatakan Direktorat Jenderal Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Ditjen Fasyankes) Kemenkes telah mengingatkan 100 rumah sakit yang sudah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi emerging agar membuat kesiapan penanganan.
Kemudian, Kemenkes juga menyiapkan 860 set alat pelindung diri, 12.322 masker N95 dan 35 ribu health alert card sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap kemungkinan penyebaran virus.
Selain itu, Kemenkes juga, katanya, mendukung kesiapsiagaan yang dilakukan petugas di pintu masuk negara dan melindungi para petugas dari kemungkinan penularan virus tersebut.
"Mereka juga harus dilindungi dengan berbagai alat, jangan sampai mereka menjaga negara, tetapi terkontaminasi," kata Vensya.
Kemenkes sudah melakukan pemeriksaan di pintu masuk yang ada penerbangan langsung dari Tiongkok, baik melalui pergerakan darat, laut dan udara.
"Ini logistik sudah siap," kata Vensya.
Kemenkes, ujar Vensya, telah menyiapkan 195 alat pendeteksi di 135 pintu masuk negara, selain juga menyiapkan laboratorium untuk penelitian.
"Laboratorium pusat di litbang juga sebagai laboratorium rujukan itu juga sudah siap," kata Vensya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Soekarno Hatta Dr. Anas Maruf mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penemuan kasus penyebaran virus nCov tersebut di Indonesia.
Namun demikian, KKP tetap mewaspadai kemungkinan penyebarannya ke Indonesia mengingat belum adanya pembatasan terhadap penerbangan langsung dari Kota Wuhan, Tiongkok, ke Bali.
"Kita sudah meningkatkan kewaspadaan karena kita tahu beberapa kasus sudah ditemukan tidak hanya di Wuhan tetapi juga di Beijing, Guangzhou, Shanghai, dan sebagainya. Artinya penerbangan dari Tiongkok ke seluruh Indonesia perlu kita waspadai," kata Anas.
Bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan KKP antara lain dengan melakukan screening suhu dan pengamatan sindrom.
"Mengamati kalau ada orang yang sakit. Mungkin tidak demam tapi dia batuk, sesak napas. Nah, itu kita periksa," kata Anas.