Video kamera/ilustrasi
Fashion

4 Aplikasi Foto Analog Ala Vintage

Rezha Hadyan
Kamis, 27 Februari 2020 - 09:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Fotografi analog beberapa tahun belakangan kembali digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda.

Mereka berlomba-lomba mengunggah hasil foto yang diambil menggunakan kamera lawas dengan roll film berukuran 35 milimeter (mm) ke Instagram dengan sejumlah tagar seperti #35mm dengan 24,4 juta unggahan, #35mmfilm 5,5 juta unggahan, #filmisnotdead 14,6 juta unggahan, dan masih banyak lagi.

Salah satu alasan mengapa teknologi yang populer di era 1980-1990an itu tak juga ditinggalkan adalah gambar yang dihasilkan. Dibalik keterbatasannya, fotografi analog mampu menghasilkan gambar-gambar yang unik dan artistik dari berbagai jenis roll film dengan karakter warnanya masing-masing.

Namun, tak dapat dipungkiri jika fotografi analog jauh dari kata praktis. Untuk melihat hasil jepretan saja, Anda terlebih dahulu harus melalui proses yang panjang dan memakan waktu.

Anda harus membawa roll film yang hanya bisa digunakan untuk mengambil 24-36 kali ke tempat cuci foto atau lab yang jumlahnya makin sedikit. Tidak sampai disitu, pengguna kamera analog juga harus siap menghadapi resiko gambar yang diambil tidak memuaskan atau malah lenyap begitu saja lantaran roll film terbakar usai terpapar cahaya.

Belum lagi kesulitan yang dihadapi ketika mencari kamera atau roll film. Seperti biasanya, bukan perkara mudah untuk mencari benda berteknologi usang di pasaran walaupun saat ini sedikit terbantu oleh keberadaan platform dagang el.

Tak jarang mereka yang mulai mencoba fotografi analog harus berburu ke pasar loak untuk mencari kamera yang mereka inginkan. Tentu barang bekas pakai, kondisinya tidak bisa dipastikan baik. Bukan tidak mungkin kamera tersebut tidak berfungsi normal atau sama sekali tidak berfungsi.

Lantas, apakah Anda mengurungkan niat untuk terjun ke dunia fotografi analog yang tidak praktis, penuh resiko, dan tentunya juga tidak bisa dibilang murah? Jika memang demikian, bukan berarti Anda tidak bisa menghasilkan gambar unik dan artistik seperti yang dihasilkan oleh kamera analog.

Berikut adalah aplikasi yang mungkin bisa dicoba di ponsel pintar Anda untuk menghasilkan gambar layaknya kamera analog dan variasi roll filmnya.

FIMO – Analog Camera

4 Aplikasi Foto Analog Ala Vintage

Aplikasi cuma-cuma yang sudah diunduh lebih dari 100 ribu pengguna ini penampilan dan cara penggunaannya cukup sederhana. Ketika membuka aplikasi tersebut Anda langsung disuguhkan tampilan antarmuka pengguna yang berkesan lampau atau vintage.

Selain bagian layar yang menampilkan objek foto dan tombol shutter, pada antarmuka pengguna aplikasi yang mendapatkan rating 4,8/5 di Google Play Store itu terdapat pengaturan filter warna, kamera (tombol lampu flash dan kamera depan), serta zoom. Kemudian ada pula akses untuk melihat hasil jepretan secara langsung tanpa perlu keluar terlebih dahulu dari aplikasi.

Paling menarik tentunya pengaturan filter warna dengan bentuk seperti tempat penyimpanan roll film di kamera analog. Lewat pengaturan tersebut Anda bisa memilih sembilan jenis filter. Seluruhnya dibuat berdasarkan efek yang dihasilkan oleh roll film populer dengan angka sensitivitas cahaya atau ISO masing-masing.

Salah satunya adalah filter hitam putih PAN 100 yang karakter warnanya mirip dengan roll film populer dari pabrikan asal Inggris, Ilford dengan ISO 100. Filter tersebut cocok digunakan untuk pengambilan gambar pada pagi atau siang hari di luar ruangan lantaran angka ISO yang kecil atau tidak begitu peka terhadap cahaya.

Layaknya kamera analog, hasil jepretan FIMO – Analog Camera juga dibubuhi tanggal dengan format yang khas berwarna jingga di sudut bawah. Tanggal yang tercantum adalah tanggal pengambilan gambar dan tidak bisa Anda ubah sesuai keinginan.

Satu lagi, Anda juga bisa memasukkan gambar yang diambil tidak menggunakan aplikasi tersebut menggunakan fitur import untuk kemudian diberikan filter sesuai dengan keinginan.

1998 Cam – Vintage Camera

4 Aplikasi Foto Analog Ala Vintage

Aplikasi yang mendapatkan rating 4,6/5 di Google Play Store itu memiliki tampilan antarmuka pengguna layaknya aplikasi kamera bawaan kebanyakan ponsel pintar. Demikian halnya dengan pengaturan yang tersedia, Anda bisa mengatur semuanya dengan mudah tanpa terlebih dahulu harus masuk ke menu tertentu.

1998 Cam – Vintage Camera memberikan filter yang lebih banyak dibandingkan dengan FIMO – Analog Camera. Terdapat ratusan filter yang bisa digunakan untuk mengubah gambar milik Anda menjadi unik dan artistik.

Namun, tidak semua filter yang tersedia bisa Anda gunakan secara cuma-cuma. Agar bisa menggunakan filter-filter yang terkunci Anda harus menggunakan versi berbayar atau Pro Version dari 1998 Cam – Vintage Camera.

Cukup dengan merogoh kocek tak lebih dari segelas kopi kekinian, yaitu sebesar Rp18 ribu, Anda sudah bisa menggunakan seluruh filter yang tersedia, merekam video dengan filter-filter tersebut, dan terbebas dari iklan yang mengganggu.

Berbeda dengan FIMO – Analog Camera, aplikasi yang sudah diunduh oleh lebih dari 10 juta pengguna ini tidak sekadar menyediakan filter yang bisa dipilih untuk mempercantik gambar saja. Anda bisa mengatur tingkat kecerahan, kontras, saturasi, bayangan, dan masih banyak pengaturan lainnya sesuai dengan keinginan.

Selain itu, Anda juga bisa mengganti tanggal ala kamera analog yang dibubuhkan di gambar sesuai dengan keinginan. Jadi, Anda bisa membuat gambar yang baru diambil seolah-olah gambar lama yang diambil beberapa dekade lalu.

KODA

4 Aplikasi Foto Analog Ala Vintage

Aplikasi yang satu ini boleh dikatakan kompetitor yang sepadan bagi 1998 Cam – Vintage Camera. Pasalnya, keduanya memiliki kesamaan, baik dari segi cara penggunaan, fitur, hingga filter yang tersedia. Jumlah filter yang tersedia di KODA mencapai ratusan filter, lagi-lagi tidak bisa digunakan semuanya secara cuma-cuma atau setali tiga uang dengan kompetitornya.

Karena untuk menikmati seluruh filter yang tersedia Anda terlebih dahulu harus menebus versi berbayar dari KODA seharga Rp28 ribu yang tentunya bebas dari gangguan iklan. Selain itu, dengan versi berbayar Anda bisa mempercantik gambar menggunakan berbagai pengaturan, efek kebocoran cahaya, efek tiga dimensi, dan masih banyak fitur lainnya, termasuk tanggal ala kamera analog yang ada di sudut bawah gambar.

Namun sayangnya, versi berbayar dari KODA tidak memberikan fitur perekaman video seperti 1998 Cam – Vintage Camera dengan versi yang sama. Oleh karena itu, aplikasi yang mendapatkan rating 4,5/5 di Google Play Store ini bukan pilihan tepat bagi Anda yang ingin merekam video ala handycam atau perekam video lawas dengan format Betamax atau Video Home System (VHS).

VSCO

4 Aplikasi Foto Analog Ala Vintage

Aplikasi ini memang bukan aplikasi khusus untuk menghasilkan jepretan ala kamera analog. Namun, banyak pehobi fotografi dan pengguna Instagram, termasuk diantaranya adalah Selebgram menggunakan VSCO untuk menghasilkan gambar unik dan artistik seperti yang dihasilkan oleh kamera analog.

Tidak dapat dipungkiri, aplikasi dengan rating 4,5/5 di Google Play Store ini memang bisa menghasilkan gambar yang jauh lebih baik dibandingkan aplikasi serupa. Namun, gambar yang dihasilkan juga bergantung pada kreativitas dan kemahiran pengguna memilih filter dan meramu pengaturan yang pas.

Jika Anda masih bingung bagaimana cara menghasilkan gambar yang unik dan artistik menggunakan VSCO, jangan khawatir karena berbagai tips dan trik untuk menggunakan aplikasi ini bertebaran di dunia maya. Baik dalam bentuk teks beserta gambar hingga video yang diunggah ke Youtube.

Lagi-lagi, sama seperti 1998 Cam – Vintage Camera dan KODA, VSCO hanya memberikan filter dan fitur terbatas bagi penggunanya yang belum menebus versi berbayar dengan biaya langganan setiap bulannya sebesar Rp23,25 ribu atau Rp279 ribu per tahun.

Jika enggan membayar biaya berlangganan, Anda hanya bisa menikmati 10 filter dan menggunakan tiga pengaturan dasar, yakni kontras, saturasi, dan grain atau bitnik-bintik hitam lembut yang biasa dihasilkan oleh kamera analog dengan roll film tertentu.

Walaupun demikian, pengguna VSCO, baik berbayar maupun cuma- cuma punya kesempatan yang sama untuk berbagi hasil jepretan dan dikurasi oleh kreator-kreator dunia yang tergabung di dalam aplikasi besutan Visual Supply Company asal AS ini.

Sebagai catatan, VSCO pada dasarnya merupakan platform berbagi gambar layaknya Instagram. Namun, perbedaannya adalah tidak adanya fitur komentar atau like. Kedua fitur tersebut tidak diberikan lantaran tujuan utama dari pengembangan VSCO adalah untuk keperluan seni, bukan media sosial.

Demikian aplikasi yang bisa Anda gunakan untuk menghasilkan gambar unik dan artistik ala kamera analog dengan keragaman roll filmnya.

Namun, kehadiran aplikasi yang juga hadir untuk ponsel pintar dengan sistem operasi iOS itu tentu bagi sebagian orang belum bisa menggantikan keberadaan kamera analog.

Pasalnya, berbicara mengenai kamera analog tidak hanya terkait dengan gambar yang dihasilkan semata. Ada proses panjang dibalik gambar tersebut yang menghasilkan sensasi tersendiri bagi pehobi fotografi analog. Karena bagi mereka, proses itulah yang menjadikan fotografi analog layak untuk ditekuni walaupun sudah tak relevan dengan perkembangan zaman.

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro