Update Virus Corona: 6 Orang Meninggal di AS, Total 3.087 Korban Jiwa di Dunia

Bisnis.com, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19) mencapai total 3.087 korban jiwa, seiring dengan terus bertambahnya jumlah korban jiwa di negara-negara selain China.

Dikutip dari www.worldometers.info, Iran mencatat jumlah korban jiwa terbesar setelah China dengan 66 orang hingga Selasa (3/3/2020) pagi WIB atau bertambah sebanyak 12 orang dari laporan sebelumnya.

Selain Iran, pertambahan jumlah korban jiwa juga dialami di Italia, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Prancis sebanyak 11, 7, 5, dan 1 orang masing-masing.

Dengan demikian, jumlah korban jiwa yang tercatat di keempat negara tersebut hingga Selasa pagi mencapai total masing-masing 52, 28, 6, dan 3 orang.

Dilansir dari Bloomberg, sebanyak 4 pasien tambahan virus corona meninggal di negara bagian Washington. Pakar penyakit di AS mengatakan virus corona kemungkinan akan menjadi pandemi.

Di tengah kekhawatiran ini, produsen-produsen obat mengutarakan harapan mereka untuk adanya perawatan anti-virus dalam beberapa bulan mendatang dan vaksin pada tahun depan.

Adapun jumlah korban jiwa di China, tempat bermulanya wabah ini, mencapai 2.912 orang atau tak mencatat kematian tambahan dari laporan sebelumnya.

Secara jumlah kasus, China tetap mencatat angka terbesar yakni 80.029 kasus terinfeksi virus corona atau bertambah hanya 3 kasus.

Virus ini juga telah menjalar ke 75 negara lainnya di dunia. Menyusul China berturut-turut adalah Korea Selatan dengan 4.335 kasus, Italia dengan 2.036 kasus, dan Iran yang mencatat 1.501 kasus. Adapun Indonesia mencatatkan 2 kasus bersama Brasil, Mesir, dan Portugal.

Meski demikian, dari total 90.311 kasus terjangkiti virus corona di seluruh dunia, 45.776 pasien dinyatakan berhasil sembuh. Sebanyak 41.448 orang masih terinfeksi, dengan 7.398 di antaranya dalam kondisi serius atau kritis.

Dampak wabah virus corona telah mendorong kelompok ekonomi multinasional OECD mengeluarkan peringatan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan turun ke level terendah dalam lebih dari satu dekade.

Namun, banyak pelaku pasar yang berspekulasi bahwa otoritas negara-negara di dunia akan mengambil tindakan untuk membatasi dampak pukulan itu. Optimisme ini pun berhasil mendongkrak pasar finansial global pada perdagangan Senin (2/3/2020).

Sumber: Worldometers