Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus
Health

Virus Corona Mirip Influenza tapi Beda Penularan dan Dampaknya

Newswire
Rabu, 4 Maret 2020 - 07:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa virus corona (Covid-19) dan virus influenza memiliki kemiripan pada beberapa hal.

Namun, katanya  keduanya berbeda dari segi kemampuan menular serta dampak yang ditimbulkan.

Tedros dalam keterangannya kepada media pada Selasa petang waktu Swiss sebagaimana dikutip dalam laman resmi WHO di Jakarta, Rabu dinihari, kemiripan dari corona dan influenza ialah keduanya sama-sama menularkan melalui percikan kecil cairan dari hidung ataupun mulut seseorang yang sedang sakit.

Meski memiliki beberapa kesamaan, menurut Tedros, terdapat sejumlah perbedaan yang mendasar antara kedua virus.

Tedros mengatakan corona tidak seefisien virus influenza dalam menular dari manusia ke manusia. Terjadinya penularan pada virus influenza sering kali dari orang yang terinfeksi tapi belum sakit, kepada orang lain. Sedangkan corona tidak bisa banyak melakukan hal tersebut.

"Bukti dari China bahwa hanya satu persen dari kasus yang dilaporkan tanpa ada gejala dan sebagian besar dari kasus tersebut mengalami gejala dalam dua hari," kata Tedros.

Beberapa negara berupaya mendeteksi kasus corona dengan menggunakan sistem pengawasan untuk influenza dan penyakit pernapasan lainnya. Namun dengan cara seperti itu negara-negara seperti China, Ghana, Singapura dan lainnya hanya menemukan sangat sedikit kasus corona atau tidak ada kasus sama sekali.

Dia menyebutkan satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan mencari antibodi corona pada sejumlah besar orang yang sedang dilakukan oleh beberapa negara.

Perbedaan lain antara corona dan flu musiman, yaitu bahwa virus baru ini menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah daripada virus influenza musiman.

"Ketika banyak orang secara global telah membangun kekebalan tubuh terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru yang mana tidak ada orang yang memiliki kekebalan. Itu berarti lebih banyak orang yang rentan terhadap infeksi dan beberapa akan menderita penyakit parah," kata Tedros.

Secara global, sekitar 3,4 persen kasus corona yang dilaporkan menyebabkan kematian. Sebagai perbandingan, flu musiman bisa menyebabkan kematian lebih kecil dari satu persen.

Selain itu, vaksin influenza dan obat-obatan sebagai terapi telah tersedia, sementara hingga saat ini belum ada vaksin atau obat-obatan untuk corona.

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro