Bisnis.com, JAKARTA – Pola penyakit akibat infeksi virus Corona hingga saat ini masih belum dapat dipahami. Sejauh ini perawatan pasien dalam pengawasan dilakukan dengan meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh pasien.
Karena itu, Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Mohammad Syahril enggan menanggapi soal temuan obat antivirus Corona di China.
Syahril menyebutkan bahwa infeksi akibat virus Corona merupakan penyakit baru. Dengan demikian, pola penyakitnya belum dapat dipahami apalagi pengobatannya.
“Saya tidak akan menanggapi yang dari China tetapi standarnya ini kan virus ya, nah itu adalah self limited disease, jadi dia sembuh sendiri,” kata Syahril saat memberi keterangan terkini terkait penanganan virus Corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Sarono, Kamis (5/3/2020).
Dengan demikian, menurut Syahril, masyarakat dapat menjaga agar pasien tidak kontak dengan yang lain.
“Jadi sama halnya kalau dikarantina supaya tidak menular,” ujar Syahril.
Ihwal perawatan pasien dalam pengawasan, ia mengatakan langkah yang diambil adalah dengan meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh pasien. Kemudian, imbuh Syahril, pemberian obat dilakukan sesuai gejala yang dialami pasien.
“Kita juga memberikan vitamin dan suplemen untuk daya tahan tubuh, tapi tidak memberi antibiotik karena tidak perlu,” jelas Syahril.
Hingga Kamis (5/3/2020) pagi, RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso telah merawat 9 pasien terkait virus Corona. Terdapat dua tambahan pasien yang dirawat di RSPI.
Sementara itu, dua pasien sebelumnya dikonfirmasi telah keluar dari ruang isolasi. Satu warga negara asing (WNA) dinyatakan negatif, setelah menjalani dua kali tes pemeriksaan. Sedangkan, satu pasien lain dipindahkan ke ruang lain.