Bisnis.com, JAKARTA – Lingkungan tempat tinggal bersih dan sehat perlu menjadi perhatian setiap keluarga di tengah penyebaran virus corona atau, Covid–19. Salah satu upayanya yaitu melakukan sanitasi lingkungan.
Di tengah penyebaran virus corona, desinfeksi ramai dibicarakan oleh masyarakat. Desinfeksi merupakan upaya membunuh mikroorganisme dari benda mati dengan desinfektan.
Profesor Arif Sumantri, Ketua Umum Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) menyampaikan bahwa masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal dalam melakukan desinfeksi berbagai bibit penyakit, terutama virus corona.
“Pertama, memulai dengan cuci tangan yang bersih. Yang kedua harus pakai sarung tangan karena desinfektan itu mempunyai zat yang bisa menimbulkan iritasi kulit atau juga menimbulkan bau, atau bisa juga menimbulkan sesuatu yang berkaitan pada tubuh kita,” jelas Arif, Sabtu (21/3/2020).
Arif menambahkan bahwa pemakaian masker penting karena beberapa jenis desinfektan dapat menimbulkan gangguan pernafasan.
Selain itu, dia juga mengingatkan untuk menggunakan baju khusus untuk melindungi tubuh saat melakukan penyemprotan.
Sementara itu, Arif memperingatkan bahwa setelah desinfeksi dilakukan, masyarakat perlu menanamkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dengan sabun serta membuat sanitasi yang baik.
Apabila desinfeksi sudah dilakukan tetapi PHBS tidak diterapkan dan sanitasi buruk, kata dia, maka proses pembersihan mikroorganisme itu tidak akan efektif karena dapat kembali hadir baik karena pertumbuhan atau ada pembawa yang menempelkannya.
Alasannya, lanjut dia, setelah desinfeksi dilakukan tetap akan ada ancaman mikroorganisme seperti di benda-benda mati akan sering dipegang tangan banyak orang dan bisa terkena percikan droplet bersin atau batuk.
"Ada satu hal yang perlu diketahui yaitu sanitasi. Apapun lingkungannya tidak efektif jika sanitasi tidak baik. Pada benda mati itu tidak terlihat jika menjadi tempat melekat mikroorganisme, saling menempel tangan atau droplet," kata dia.