Bisnis.com, JAKARTA - Ketenangan, fokus, konsentrasi, disiplin dan pengendalian diri merupakan modal utama bagi petembak.
Begitu Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo memetik nilai dari olahraga dar der dor ini.
Kesukaan Bambang Soesatyo terhadap olahraga menembak tidaklah muncul tiba-tiba. semua berproses sejak ia kecil.
Latar belakang sebagai keluarga tentara mengantarkan Bambang Soesatyo yang dikenal dengan sapaan Bamsoet akrab dengan senjata api.
Wakil ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang hubungan antarlembaga ini mengakui sejak kecil terbiasa melihat ayahnya, S.E. Prijono berlatih menembak. Seiring waktu, Bamsoet pun tertarik untuk mencobanya.
"Saya sudah terbiasa melihat senjata, kemudian tertarik olahraga menembak karena merangsang adrenalin," ujar Bamsoet kepada Bisnis.
Orang tua mendukung hobi Bamsoet. Saat kuliah, Bamsoet mendapatkan senjata api pertamanya. Namun dengan catatan, senjata itu hanya boleh digunakan untuk olahraga di lapangan tembak.
Tak ayal, setiap pekan di hari Jumat, pria yang sempat menyandang profesi wartawan ini meluangkan waktunya menyalurkan hobi menembak. Bahkan dia membentuk sebuah klub bersama rekan-rekannya di parlemen.
Klub itu bernama Komisi 3 Tactical Shooting Club (K3TSC). Sejumlah anggota Komisi III DPR dari lintas fraksi seperti Ahmad Sahroni (Fraksi Nasdem), Akbar Faisal (Fraksi Nasdem), Adies Kadir (Fraksi Golkar), Risa Mariska (Fraksi PDIP), Masinton Pasaribu (Fraksi PDIP) Erma S Manik (Fraksi Demokrat), Nasir Jamil (Fraksi PKS), Aboe Bakar Al-Habsyi (Fraksi PKS), hingga Arsul Sani (FPPP) tergabung dalam K3TSC.
Klub ini didirikan pada 10 September 2016, ketika Bamsoet menjadi Ketua Komisi III DPR. Tampaknya hobi menembak ini menyatukan relasi antarfraksi di DPR.
"Kami rutin (olahraga menembak) setiap Jumat dari jam 8 pagi sampai jam 11," sebut pria yang juga mengoleksi motor gede ini.
Tak hanya ikut berbagai kompetisi, beberapa waktu lalu Bamsoet menggelar Kejuaraan Tembak Reaksi IPSC Level III Legislator Championship 2020. Kejuaraan ini pun mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dengan peserta terbanyak yakni 250 orang. Dalam ajang ini, Bamsoet meraih piala sebagai juara ketiga di kelas Executive Pistol Sipil.
"Ketenangan, fokus, konsentrasi, disiplin dan pengendalian diri merupakan modal dari penembak. Kita harapkan para pecinta hobi menembak dapat menularkan nilai-nilai tersebut yang sejalan dengan Pancasila kepada keluarga dan lingkungan sekitar," kata Bamsoet saat menerima piala itu.