Bisnis.com, JAKARTA - Emma, < Sepupu Emma, < "Semua orang mengatakan corona tidak berdampak pada orang yang lebih muda. Tapi, inilah pertarungan 12 tahun untuk hidupnya. Orang perlu berlatih menjaga jarak. Orang perlu merawat anak-anak mereka. Orang perlu menganggap ini serius," ujar Anthony seperti dikutip dari www.insider.com, Selasa (23/3/2020). Emma, < Saat ini penularan Covid-19 lebih dikhawatirkan pada orang tua dan orang-orang dengan kondisi yang memiliki penyakit. Di Amerika, paling banyak pasien corona meninggal dari golongan pasien berumur 65 tahun dan lebih tua, disusul orang dewasa muda, anak-anak dan bayi juga dapat terinfeksi parah. Dalam studi peer-review yang dirilis pekan lalu, para ilmuwan menilai data lebih dari 2.000 pasien anak di tujuh provinsi di China yang dipastikan memiliki atau diduga terinfeksi Covid-19 dalam rentang waktu antara 16 Januari dan 8 Februari. Mereka menemukan bahwa sekitar 90 persen anak tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan atau sedang. Sekitar 39 persen memiliki kasus sedang, 50 persen memiliki kasus ringan, dan 4 persen tidak menunjukkan gejala sama sekali. Namun, sekitar 6 persen anak menderita infeksi kritis atau parah, dan seorang bocah lelaki berusia 14 tahun di Provinsi Hubei meninggal. Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi masukan kepada orangtua tentang risiko untuk anak-anak. Dr. Maria Van Kerkhove kepala unit penyakit dan zoonosis mengutip penelitian tersebut. "Yang perlu kami persiapkan adalah kemungkinan bahwa anak-anak juga dapat mengalami penyakit parah," kata Kerkhove. Hingga Sabtu (21/3/2020), Emma masih menggunakan ventilator tetapi dalam kondisi stabil.
Health
Anak Usia 12 Tahun Berjuang Melawan Virus Corona
Penulis : Krizia Putri Kinanti
Editor : Nancy Junita