Proses rapid test COVID-19 di Jakarta./Antara
Health

Rapid Test Harus Diprioritaskan untuk ODP Virus Corona

Gloria Fransisca Katharina Lawi
Kamis, 2 April 2020 - 16:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tim Satgas Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menegaskan pelaksanaan rapid test harus disiplin dan diprioritaskan bagi orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.

Dalam konferensi pers virtual, Sekretaris Jenderal IAKMI Husein Habsyi menjelaskan mekanisme Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menangkal penyebaran Covid-19 seharusnya bisa mendorong pemeriksaan massal atau rapid test berjalan dengan optimal. Sebaliknya, di Indonesia rapid test justru belum optimal karena partisipasi masyarakat masih rendah.

“Sebenarnya prosedur secara epidemiologis, rapid test harus dilakukan bagi mereka yang pernah kontak dengan kasus. Maka harus ada penelusuran kontak dengan siapa saja,” ujar Husein melalui Zoom, Kamis (2/4/2020).

Dia menyatakan, penerapan PSBB juga belum disertai dengan metode penelusuran kasus melalui kontak tracing dengan baik. Alhasil, orang yang pernah melakukan kontak tidak ditelusuri dengan baik. Imbasnya, penularan penyakit bisa meluas karena terlambat dideteksi.

“Jadi harus benar-benar dilakukan pelacakan kontak, dan kemudian menginformasikan siapa saja yang harus melakukan mass rapid test ini,” tuturnya.

Saat ini IAKMI telah membantu pemerintah merekrut relawan untuk membangun sistem pada level terbawah. Husein menyebutkan sekiranya ada 3.000 relawan yang bisa ikut dalam upaya penanganan Covid-19. Para relawan ini bertugas melakukan pencatatan, pelaporan, memasukkan laporan, dan penyelidikan epidemi penyakit.

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro