Bisnis.com, JAKARTA – Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan ada WNI didiagnosis demam berdarah dengue (DBD), dan terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 di Singapura.
Yuri menyampaikan hal itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dirjen Kesehatan Masyarakat, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI secara virtual, Selasa (14/4/2020).
Rapat dipimpin Ansory Siregar, Wakil Ketua komisi IX.
Menurut Yuri pasien yang merupakan WNI itu datang ke rumah sakit di Singapura dengan gejala DBD, namun setelah dilakukan pemeriksaan, WNI itu juga mengalami Covid-19.
“Jadi saat pandemi Covid-19, bisa juga sakit DBD. Ada dua infeksi,” katanya.
Yuri yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19, tetap dilakukan upaya pencegahan DBD dengan mempertimbangkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
PSBB dengan membatasi jarak atau di rumah saja, lingkungan bersih, terhindar dar gigitan nyamuk, larvasida di tempat penampungan air di rumah sehingga aman dari perindukan nyamuk.
Adapun penyelidikan epidemiologi tetap dilakukan saat PSBB, juga pengasapan (fogging) jika diperlukan denga memperhatikan ketentuan jarak.
Dia menambahkan fongging dilakukan di luar ruangan, sedangkan di dalam ruangan dengan metode spray.