Bisnis.com, JAKARTA - Tampil dalam konsen daring, orkestra Jakarta City Philharmonic berhasil memukau para penontonnya.
Membuka konser dengan membawakan Indonesia Raya tiga stanza, JCP lantas membawa penonton menikmati Symponi nomor 5 in C Minor Op. 67 karya Ludwig van Beethoven
Sejumlah pujian tercatat dalam live chatt pertunjukkan kerja sama channel Budayasaya Ditjen Kebudayaan Kemendikbud dan Dewan Kesenian Jakarta.
Usai pertunjukan premier ini, di antara penonton ada yang mengungkapkan kerinduan untuk bisa segera menonton konser secara langsung.
Selain itu ada juga yang bertanya apakah pertunjukan ini benar-benar disuguhkan secara live.
Sedangkan komentar lain menyebutkan pertunjukkan JCP seakan berlangsung di auditorium sesungguhnya.
Apa pun komentar yang muncul di chat live, para penggemar musik yang gatal untuk menyaksikan konser, malam ini sedikit terobati.
Penampilan Jakarta City Philharmonic yang berlangsung melalui channel youtube Budayasaya mulai pukul 19.00 WIB itu memberi nuansa tersendiri bermalam minggu #dirumahaja.
Penampilan Jakarta City Philharmonic seakan menemani masyarakat yang berada di rumah demi menghindari kemungkinan terpapar virus Corona.
Kegiatan musik ini bisa dinikmati melalui akun youtube Budayasaya atau langsung mengklik link https://youtu.be/Uhm7nMc-hkQ.
Budayasaya adalah program yang dihelat Ditjen Kebudayaan untuk memberi "panggung" bagi para seniman menampilkan karyanya.
Platform kebudayaan ini sekaligus menemarin masyarakat menjalankan kebijakan #dirumahaja dan program #bahagiadirumah.
Pertunjukan berupa konser musik, pertunjukan seni, teater, dan diskusi budaya berlangsung setiap hari seara Live.
Sebelum JCO menampilkan karya orkestra secara daring, berlangsung pertunjukkan Swargaloka Bathara & Daun Gatal. Pertunjukan ini menghadirkan karya tari 8 koreografer muda. Adapun karya tari yang dihadirkan berjudul demon trance, karya koreograferBathara Saverigadi.
Sementara itu pada 23 April akan ditampilkan pertunjukan Cilay Ensemble, kelompok musik dari Jakarta.
Dikutip dari laman http://www.internationalmusicfestival.london/cilay-ensemble, disebutkan bahwa Cilay Ensemble didirikan pada 1987 di Jakarta.
Kelompok ini mengkreasi musik dan tari berdasarkan akar budaya Indonesia sekaligus membuka pengembangan budaya, dalam musik dan tari.
Sementara menurut keterangan di laman https://kebudayaan.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Cilay Ensemble berusaha menjadikan musik etnik Sumatera Barat mendunia.
Kelompok ini berhasil menjadi salah satu nominator dalam ajang kompetisi bergengsi Vox Pop Independent Music Awards di Amerika Serikat.
Lagu mereka yang berjudul Muaro dinominasikan dalam kategori World Beat Song dan kini menuju final penjurian. Pemenang akan diumumkan pada Kamis, 23 April 2020.
Inspirasi lagu Muaro muncul setelah kelompok Cilay Ensemble pulang dari acara Diaspora Music Village di London, Inggris. Muaro dalam bahasa Minangkabau berarti Muara atau tempat bertemunya seluruh aliran sungai ke laut.
Selangkah lagi Cilay akan merebut penghargaan terbaik dalam kategori World Beat Song,
Penampilan Cilay Ensamble bisa disaksikan secara live di channel Youtube budayasaya, Kamis, 23 April 2020 mendatang.