Bisnis.com, JAKARTA - Ketika pandemi global yang belum pernah terjadi sebelumnya mengguncang bumi, filsuf asal Slovenia, Slavoj Zizek meramalkan apa yang berubah dari kehidupan saat ini.
Dalam buku setebal 120 halaman, "Pandemic!: Covid-19 Shakes the World" mencoba untuk memberi pandangan yang unik tentang bagaimana virus baru ini telah mengubah sikap dunia.
Sebelum pandemi ini mengganggu tatanan sosial, kita hidup di tengah lingkungan yang sangat ekspresif dalam menunjukkan perasaan melalui jabatan tangan, pelukan, atau ciuman.
Kini, menjaga jarak atau social distancing justru menjadi cara terbaik untuk menunjukkan perasaan itu.
"Kita tidak dapat kembali dari 'the new normal', justru harus membangun hidup yang baru di atas reruntuhan kehidupan lama, atau kita akan menemukan diri kita dalam barbarisme baru yang tanda-tandanya sudah jelas terlihat," dikutip seperti tertulis pada bagian pendahuluan.
Dalam buku refleksi filosofis pertama terkait pandemi virus corona ini, Zizek menuturkan bagaimana media berulang kali meneriakkan "Jangan panik!", namun kenyataan yang disampaikan melalui data justru memicu kepanikan.
Buku ini memiliki sudut pandang menarik dan perlu dibaca perlahan agar dapat dipahami. Ketika media nasional maupun global memberikan kita ketidakpastian, Zizek menafsirkan situasi dunia dengan cara yang tidak terduga.
Zizek melihat bahwa epidemi virus corona dapat memberikan nafas segar untuk komunisme dan kekalahan telak bagi kapitalisme. Dia merujuk pada bagaimana negara seperti China dianggap berhasil melalui pandemi ini.
Menurutnya, dengan melihat bagaimana China mengisolasi warga Hubei, jauh dari kebebasan untuk beraktivitas selama pandemi berlangsung, menunjukkan kekuatan otoritas yang tinggi.
Baca Juga Ini Cara Mengatasi Kemarahan Orangtua |
---|
Penyebaran virus corona dari kacamata sang filsuf ternyata juga memicu kemunculan 'virus-virus' lain mulai dari berita hoax, teori konspirasi hingga isu sosial seperti rasisme.
Dia sendiri mengakui bahwa pendapatnya tentang virus corona dan komunisme tidak diterima oleh sebagian besar orang. Zizek memiliki, kurang lebih, argumen sentral dari buku ini. Karena virus corona, sistem kapitalis dunia perlu diganti.
Daftar isi buku Slavoj Zizek Pandemic!: Covid-19 Shakes the World
Dia menulis, "langkah-langkah yang tampaknya bagi kita hari ini sebagai 'Komunis' harus dipertimbangkan di tingkat global. koordinasi produksi dan distribusi harus dilakukan di luar koordinat pasar."
Jika di awal tulisannya Zizek sempat menyinggung media dan pemerintah kerap menimbulkan ketakutan dengan pendekatan yang kurang transparan atau terlalu ekstrim, di penghujung buku ini dia justru mengungkapkan pendapat yang memicu ketakutan itu sendiri.
Ramalan Zizek di buku ini tentang bagaimana karakter masyarakat dan dunia akan berubah menjadi barbar pasca pandemi terasa berlebihan.
Dia sendiri tidak yakin dengan kemungkinannya namun mengklaim bahwa dia sudah memperhatikan kemunculan tanda-tandanya.
Menurut Zizek, bentuk baru komunisme mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mencegah penurunan kondisi sosial menjadi barbarisme global.
Sebagai seseorang yang optimistis, bagaimanapun juga Zizek menegaskan kita dapat mengatasi pandemi ini dan momen ini akan menjadi pembelajaran di masa depan.
"Jadi, sekali lagi, pilihan yang kita hadapi adalah: barbarisme atau komunisme model baru," tulisnya.