Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit naiknya asam lambung ke kerongkongan atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) bisa disembuhkan, asalkan si penderita tidak stres.
Hal ini disampaikan dr. Kaka Renaldi, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Islam Jakarta, saat melakukan siaran langsung di Instagram dr. Tompi, kemarin sore.
"Hindari stres. Selama stres nggak akan bisa (sembuh)," ujarnya.
Ya, stres menjadi hal utama yang harus dihindari para penderita Gerd selain rokok dan kopi. Stres dipicu oleh banyak hal.
Terkadang stres tersebut dipicu dari kebiasaan pasien yang melakukan penelusuran tentang penyakit yang dideritanya melalui internet tanpa berkonsultasi dengan dokter. Dia membaca mengenai pantangan bagi penderita Gerd hingga akhirnya depresi.
Padahal kata Kaka, penderita Gerd bebas mengonsumsi apa saja, kecuali kopi, air kelapa, alkohol, dan rokok yang memicu produksi asam lambung.
Selain itu, Kaka menuturkan Gerd juga sering menimbulkan kepanikan bagi para penderitanya. "Kalau kena ke panik, susah disembuhkan," imbuhnya.
Oleh karena itu, dalam menangani pasien Gerd yang sudah terserang gejala kepanikan, Kaka kerap melibatkan psikiater. Penderita harus diajak berpikir rasional dan dipastikan bahwa Gerd tidak menimbulkan kematian, kecuali ada penyakit lain.
Penderita Gerd juga disarankan melakukan endoskopi agar kepanikan atas penyakit yang dideritanya hilang. Endoskopi diperlukan untuk mengetahui kondisi lambung.
Di sisi lain, Kaka sering menyarankan kepada pasiennya untuk melakukan terapi pernapasan saat panik menyerang. "Tarik nafas dalam 5 detik, tahan 5 detik, buang pelan-pelan 5 detik. Jangan lupa minum air putih yang banyak," tuturnya.
Untuk membantu penyembuhan, pasien Gerd juga harus menerapkan pola hidup sehat dan mengurangi berat badan secara kontinu apabila mengalami obesitas.